Militansi kader dan loyalitas terhadap nilai-nilai Islam menjadi fondasi keberhasilan berbagai amal usaha Muhammadiyah di wilayah ini, termasuk di daerah-daerah seperti Mandar dan Toraja.
“Itulah sebabnya amal usaha Muhammadiyah di Sulsel berkembang pesat. Nilai keislaman dijaga kuat, termasuk oleh warga Muhammadiyah di Mandar dan Toraja,”
“Budaya ini perlu terus dirawat dan diwariskan,” katanya.
Dalam akhir acara, Ambo Asse menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan telah ditetapkan sebagai tuan rumah Muktamar Muhammadiyah tahun depan.
Baca Juga:Dosen Unismuh Makassar Dikirim Kemenkes Bantu Korban Gempa Myanmar
Hal ini menambah deretan agenda besar Muhammadiyah Sulsel dalam waktu dekat. Ia mengajak seluruh warga untuk menyambut muktamar dengan semangat persatuan dan kerja kolektif.
Syawalan 1446 H kali ini benar-benar bersejarah. Ia bukan hanya bertabur tokoh, tetapi juga ide besar dan semangat untuk maju bersama.
Pembangunan gedung 13 lantai menjadi simbol kebangkitan dan kesiapan Muhammadiyah Sulsel untuk terus meneguhkan peran dalam membangun peradaban yang berkemajuan.