SuaraSulsel.id - Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, mendampingi Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), meninjau lokasi banjir di Blok 8 Perumnas Antang, Kota Makassar.
Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung dampak bencana dan memastikan bantuan segera disalurkan.
Sebelum ke Perumnas Antang, rombongan yang terdiri dari Sekretaris Daerah Sulsel Jufri Rahman, Dirjen Kemensos RI, Kadis Sosial Sulsel, Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, dan Forkopimda Sulsel sempat mengunjungi Jemaat Lahai Roi di Gereja Toraja Klasis Makassar. Mereka juga mengecek dapur umum yang melayani warga terdampak banjir.
Dalam sambutannya, Prof Zudan menegaskan komitmen pemerintah untuk membantu warga terdampak bencana di Makassar maupun daerah lain di Sulawesi Selatan.
Baca Juga:Antisipasi Lonjakan 12,5 Persen, Pelindo 4 Perkuat Keamanan dan Fasilitas Pelabuhan di KTI
“Kami akan membantu pemulihan, dari sawah yang gagal panen, rumah yang rusak, hingga korban jiwa. Semua akan ditangani,” ujar Prof Zudan di hadapan warga Perumnas Antang.
Ia meminta Dinas Sosial Sulsel, BPBD, dan pemerintah Kota Makassar segera melakukan pendataan agar bantuan bisa disalurkan dengan cepat. “Jangan khawatir, pemerintah akan selalu hadir untuk masyarakat,” tegasnya.
Banjir Jadi Langganan
Sementara itu, Suhada, warga Perumnas Antang Blok 8, mengungkapkan bahwa banjir bandang bukan hal baru bagi mereka.
“Kami sudah terbiasa banjir. Tahun ini cukup besar, tapi tahun 2019 lebih parah,” ujarnya.
Baca Juga:10 Daerah di Sulsel Terendam Banjir & Longsor, Makassar-Barru Paling Parah!
Menurutnya, banjir yang dimulai sejak Minggu lalu sempat mencapai lebih dari dua meter, bahkan melewati pagar rumah.
“Airnya tinggi sekali, ini sudah jadi bagian dari kehidupan kami di sini sejak tahun 1998,” tambah Suhada.
Prof Zudan dan rombongan juga menyempatkan diri meninjau dapur umum di Masjid Jabbal Nur Blok 10 dan Masjid Al Mutaqim Blok 8. Dapur ini menjadi pusat distribusi makanan bagi warga terdampak.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Meski tantangan besar, solidaritas tetap menjadi kekuatan utama untuk bangkit bersama.