SuaraSulsel.id - Hujan yang mengguyur selama seharian dengan intensitas sedang-deras mengakibatkan banjir dengan menggenangi sejumlah lokasi termasuk rumah jabatan gubernur, rumah jabatan kapolda, kantor dinas hingga sejumlah pusat pertokoan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 15 Desember 2024.
"Lapangan bolanya banjir, siapa mau (main). Halo, main air yuk. Bu Kadis PU, Pak Kadis Sumber Daya Air, banjir nih. Tolong yah cek, gimana caranya air tidak tergenang," ucap Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh melalui video saat meninjau sekitar Rujab di Makassar.
Dalam video itu, Zudan sambil mengenakan payung dengan celana digulung setinggi betisnya berkeliling di sekitar halaman rujab, Jalan Sungai Tangka-Jalan Jenderal Sudirman untuk melihat ketinggian air menggenangi lapangan futsal dan sekitarnya setinggi mata kakinya.
Ia bahkan memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi Sulsel Hj. Astina Abbas, dan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (SDA CK-TR) Pemrov Sulsel Andi Darmawan Bintang segera melakukan penanganan.
Baca Juga:Prof Zudan Dinobatkan Sebagai Penjabat Gubernur Terbaik di Indonesia
"Banyak banget nih dari depan sampai belakang. Airnya masuk dari belakang kayaknya, dari got depan masjid. Cek besok yah, atau sekarang! Bu Asnita, Kadis Sumber Daya Air cek di sini deh, coba di cek," tuturnya dalam video tersebut.
Di tempat terpisah, Rumah Jabatan Kapolda Sulsel, Jalan Mappoddang juga tergenang air setinggi mata kaki. Terlihat dalam video viral tersebut petugas polisi PJR santai berkaraoke menyanyi meski air mengenai mata kakinya di dalam rujab tersebut.
Sementara itu, genangan air juga merendam Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal di Jalan Faisal Raya, Kecamatan Rappocini. Terlihat sejumlah perawat mengevakuasi pasien dengan ranjang beroda menuju ambulans untuk diamankan ke tempat yang lebih aman.
Genangan air mengepung rumah sakit setempat dengan ketinggian 30 centimeter sampai 50 centimeter dari parkiran kendaraan hingga ke dalam rumah sakit tersebut.
"Diharapkan seluruh perkuatan tim evakuasi medis agar memantau titik RS Faisal, karena sebagian ruangan terancam tergenang. Apabila dibutuhkan proses evakuasi agar (membawa pasien) tiap RS terdekat. Menyiapkan ruangan pasien apabila diharuskan memindahkan pasien," kata Ketua TRC BSBKTI Makassar Sahruna Madjid melalui pesan tertulisnya.
Baca Juga:Ketum Dewan Korpri Prof Zudan Tinjau Lokasi Tiga Cabang Lomba MTQ Korpri VII
Dari pantauan, genangan air juga terjadi di sejumlah perkantoran di Jalan Andi Pangeran Pettarani diantaranya Kantor Perum Bulog, Kantor BKKBN, Kantor POS, Disnaker serta sejumlah kantor instansi pemerintah dan gedung pertokoan bisnis di wilayah Kota Makassar.
Selain itu, pemukiman warga yang rawan terendam air seperti di Kodam 3, Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya air mulai naik setinggi paha orang dewasa, begitu pula di wilayah Swadaya, Batua dan wilayah Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, air permukaan naik setinggi betis hingga paha orang dewasa.
Selain banjir, terpantau satu pohon besar tumbang di Jalan Mappanyukki hingga mengenai tiang listrik, dan satu pohon lainnya di Jalan Alauddin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun mengakibatkan jalan menjadi macet.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah menginstruksikan jajarannya bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dan menghimbau masyarakat selalu siaga terhadap banjir menyusul curah hujan sangat lebat seharian serta potensi kenaikan air pasang laut pada pukul 18.00 WITA.
"Informasi yang diterima puncak air pasang akan berlangsung jam 6 sore ini, kita harus berhati-hati, hujan hari ini sudah banyak (wilayah) tergenang," ujar Ramdhan.
Dari informasi masuk sejumlah wilayah di Kota Makassar tergenang air terjadi pada beberapa titik sejak hujan turun pagi tadi hingga petang ini. Naiknya air ke permukaan disebabkan meluapnya air dari drainase dan kanal-kanal ke jalanan hingga meluber ke pemukiman warga.
"Hampir sebagian kota tergenang air, saya dan BPBD sudah mengecek dan seluruh petugas sudah turun, termasuk tadi mengecek air kanal sudah penuh, airnya meluap," tuturnya.
Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem masih akan terjadi selama tiga hari ke depan 15-17 Desember 2024 pada wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
"Sejumlah wilayah masih berpotensi hujan sedang-lebat untuk beberapa hari ke depan," ujar Prakirawan BMKG IV Makassar Rizky Yudha saat dikonfirmasi wartawan.
Dari informasi BMKG wilayah IV yang telah dikeluarkan resmi, untuk daerah berpotensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang mulai Ahad, 15 Desember 2024 meliputi 16 daerah dari 24 kabupaten kota di Sulsel.
Masing-masing, Kabupaten Barru, Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Pinrang, Sidenreng Rappan (Sidrap), Takalar, Wajo, Kota Parepare, Palopo dan Makassar.
Wilayah berpotensi terjadi angin kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan. Sedangkan daerah berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor yakni Kabupaten Barru, Gowa, Luwu, Maros, Pangkep, Tanah Toraja, Kota Makassar dan Kota Palopo.
Selanjutnya, pada Senin, 16 Desember 2024 ada delapan daerah masing-masing di Kabupaten Bulukumba, Luwu, Maros, Pangkep, Pinrang, Tanah Toraja, Toraja Utara, Kota Palopo dan Kota Makassar.
Wilayah berpotensi terjadi angin kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan. Daerah berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Gowa, Luwu, Maros, Pangkep, Tanah Toraja, Toraja Utara, Kota Palopo dan Makassar.
Dan pada Selasa, 16 Desember 2024, tercatat sembilan daerah, yakni di Kabupaten Gowa, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kepulauan Selayar, Maros, Takalar Toraja Utara dan Kota Makassar.
Untuk wilayah berpotensi terjadi angin kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan. Sementara daerah berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu dan Tanah Toraja.
BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di tengah perubahan cuaca ekstrim dengan intensitas hujan sedang-lebat serta meningkatkan mitigasi serta langkah antisipasi potensi bencana banjir dan tanah longsor di daerah rawan setempat. (Antara)