Pengusaha dan Politikus Annar Salahuddin Sampetoding Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di Sulsel?

Polda Sulawesi Selatan masih mengejar ASS, pengusaha sekaligus politikus yang diduga terlibat

Muhammad Yunus
Jum'at, 20 Desember 2024 | 06:24 WIB
Pengusaha dan Politikus Annar Salahuddin Sampetoding Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di Sulsel?
Pengusaha asal Sulawesi Selatan Annar Salahuddin Sampetoding saat berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 23 September 2023 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Kini nama Annar Sampetoding masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bersama dua pelaku lainnya. Sementara, 17 orang sudah ditetapkan tersangka dan ditahan.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyebut, rencananya, uang palsu ini akan dipakai untuk keperluan modal bakal calon wali kota Makassar. Untungnya tidak jadi karena tersangka tidak mendapatkan kursi atau dukungan parpol.

Polisi juga memperlihatkan proposal pendanaan untuk Pilkada di kabupaten Barru. Dimana di proposal itu terpampang foto tersangka Andi Ibrahim yang merupakan Kepala Perpustakaan UINAM.

"Tersangka ini sempat akan maju pilkada kemarin tapi tidak punya atau tidak cukup kursi untuk mengusung. Tersangka (AI) juga sempat mengajukan proposal kerja sama untuk memodali Pilkada Barru, tapi tidak diterima," jelasnya.

Baca Juga:Rektor UIN Alauddin: Saya Malu, Saya Marah, Saya Tertampar...

Diketahui, kasus pembuatan dan peredaran uang palsu ini bermula dari laporan masyarakat pada awal Desember 2024 lalu. Kala itu masyarakat menemukan uang palsu beredar senilai Rp500 ribu mata uang pecahan 100 ribu di kecamatan Pallangga.

Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menemukan kasus ini ternyata dilakukan secara terstruktur sejak 2010. Bahkan mesin dan kertasnya dipesan langsung dari China seharga Rp600 juta.

Polisi mengungkap tempat kejadian perkara ada di 2 lokasi yaitu di jalan Sunu, kota Makassar (rumah ASS) dan kampus UIN Alauddin Makassar.

Mesin cetak itu dibawa oleh Andi Ibrahim ke kampus II UIN tanpa sepengetahuan pihak kampus di malam hari dan diletakkan di ruangan tersembunyi di gedung Perpustakaan pada awal September 2024.

Suara.com berusaha mengkonfirmasi dugaan ini ke Annar Sampetoding. Namun nomor HP yang pernah digunakan untuk berkomunikasi sudah tidak aktif.

Baca Juga:Ini Bahaya Uang Palsu yang Beredar di Sulawesi Selatan

Suara.com masih terus berusaha meminta konfirmasi ke Annar terkait dugaan keterlibatannya dalam pabrik uang palsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini