SuaraSulsel.id - Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di kabupaten Sidrap ternyata tak terpengaruh oleh dampak El Nino. Pengelola pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia itu mengaku menunjukkan kinerja yang baik di tengah kemarau panjang.
Senior Manager External Affairs UPC Renewables Lucila Ismoyo Rukmi mengatakan PLTB malah mendapatkan manfaat melalui kondisi angin yang kencang dan konsisten. Berbeda dengan PLT Air yang sangat terdampak karena kekeringan berkepanjangan.
Kondisi ini sekaligus membantah pernyataan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLTB disebut mengalami penurunan tekanan angin sehingga hanya menyuplai listrik sebesar 20 megawatt.
"PLTB Sidrap beroperasi dengan sangat baik dan menghasilkan listrik dengan efisien. Catatan kami menunjukkan output dan performa yang konsisten, dengan kemampuan pembangkitan listrik yang kami proyeksikan serta permintaan PLN. Berbeda dengan berbagai laporan dan berita akhir- akhir ini," ujar Lucila melalui rilis resminya, Selasa, 14 November 2023.
Baca Juga:PLN Minta Maaf ke Wali Kota Makassar Atas Pemadaman Listrik Bergilir
Lucila menegaskan enam bulan terakhir, produksi listrik bersih oleh PLTB tahun ini sudah melampaui target, dibanding produksi pada tahun 2022 yang ketersediaan anginnya kurang baik. Bahkan ketersediaan turbin sudah lebih dari 95 persen.
"Kemampuan kami dalam menghasilkan lebih banyak energi menunjukkan ketahanan kami terhadap produksi listrik yang efisien. Mulai dari ketersediaan angin yang stabil, kinerja tinggi dan pemeliharaan yang efisien," jelasnya.
Ia menambahkan PLTB Sidrap saat ini memproduksi 75 MW. Hal tersebut berkontribusi positif terhadap ketahanan kinerja jaringan kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
UPC Renewables mencatat pada bulan Agustus 2022, jaringan Kelistrikan Sulbagsel memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.660,3 MW. Dimana sekitar 147 MW berasal dari PLTB atau kurang dari 10 persen kapasitas total jaringan kelistrikan.
"Jadi, pembangkit listrik tenaga angin kami terus menghasilkan sejumlah besar energi bersih dan berkelanjutan. Kami telah berhasil mencapai produktivitas tinggi dengan sumber daya angin musiman yang lebih tinggi dari biasanya," tuturnya.
Lantas, dikemanakan listrik PLTB selama ini? mengapa daerah penghasil listrik terdampak pemadaman bergilir?
Sebelumnya, Humas PLN Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif mengatakan dua PLTB di Sulsel yakni Sidrap dan Jeneponto masih masuk dalam sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan dengan kapasitas total 140 MW. Namun, masalah El Nino bikin tekanan angin berkurang.
"Pergerakan angin di dua PLTB sangat rendah karena fenomena El Nino. Hanya bisa menyuplai sekitar 20 Megawatt (MW)," ujar Ahmad beberapa waktu lalu.
Namun, dari informasi yang dihimpun, PLN disebut tidak lagi membeli listrik dari PLTB Sidrap. PLN menyetop perjanjian jual beli listrik dengan pihak swasta untuk PLTB dengan dalih belum dibutuhkan.
PLN hanya memprioritaskan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena dinilai lebih murah dibanding energi baru terbarukan (EBT) yang lain.
Sehingga, jika terjadi musim kemarau panjang seperti sekarang ini, PLTA akan menghasilkan listrik secara terbatas.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing