2. Pakarena
Pakarena diciptakan oleh Arsyad Basir dan dipopulerkan oleh Salma Rani dan Aulia Anas. Lagu daerah ini menceritakan mengenai dua penghuni negeri yang berbeda, yaitu penghuni di bumi (Lino) dan negeri kayangan (boting langi').
Secara umum, masyarakat Sulawesi Selatan mengartikan lagu ini sebagai perpisahan dua orang yang berada di negeri berbeda.
Penghuni kayangan mengajarkan kepada penghuni bumi tentang tata cara hidup, seperti berburu, beternak, dan bercocok tanam. Di samping itu, lagu Pakarena sering digunakan sebagai media penghubung manusia dengan Tuhan.
Baca Juga:Filosofi Hidup Siri' na Pacce Bugis Makassar Dalam Kasus Syahrul Yasin Limpo Menurut Antropolog
Ika teri tura tea bau
Adat taman io loa sayang
E aula pakarenaya
Pakarenaya labiriri pagaukang
Ika tebu tara teang sayang
Punna Nia pagaukang sayang
Eaule suku Bajina
Suku Bajina punnanania pakarena
Pura raba piu rukang sayang
Baju Bodo kain lolo sayang
Eaule suku Bajina
Suku Bajina punnania ke anggada
Baca Juga:Mundur dari Jabatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Bicara Harga Diri Bugis Makassar
Marendeng Marampa menceritakan tentang keindahan dan kekayaan alam suku Toraja. Seperti diketahui, panorama alam daerah Toraja memang indah dan sejuk.
Karena keindahan alam itulah, kemanapun mereka pergi, orang Toraja tidak akan melupakan tanah kelahirannya dan akan selalu pulang.
Selain itu, lagu ini menceritakan tentang watak orang Toraja yang punya semangat dan tak mudah menyerah.
Lirik lagu:
Marendeng marampa kadadianku
Dio padang digente Toraya lebukan Sulawesi
Mellombok membuntu mentanetena
Nakabu uma sia palak nasakkai Salu Sa'dan