SuaraSulsel.id - Maudu Lompoa atau Maulid Besar memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW di kalangan warga Desa Cikoang, Kecamatan Mangara' Bombang Kabupaten Takalar, Sulsel adalah tradisi budaya yang menumbuhkan jiwa sosial dan solidaritas.
"Maudu lompoa atau Maulid besar memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah bentuk syukur yang memupuk jiwa sosial dan solidaritas," kata Pemangku Adat Kerajaan Laikang Sukwansyah Karaeng Nojeng di sela kegiatan "Maudu Lompoa" di Cikoang, Takalar, Ahad.
Dia mengatakan perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar setiap tahun pada akhir bulan Syawal. Bentuk syukur masyarakat secara turun-temurun melalui simbol perahu julung-julung dengan aneka telur hias lauk pauk dan sandang pangan.
Menurut dia, jauh hari sebelumnya masyarakat setempat sudah mempersiapkan perahu hias dengan aneka penganan bahu-membahu bersama keluarga dan kerabat.
Baca Juga:Pesan Menyentuh Habib Luthfi Untuk Warga Bogor: Harus Selalu Ingat Merah Putih
"Jadi selain memupuk silaturahmi pada kegiatan peringatan Maulid Lompoa Cikoang juga menumbuhkan jiwa sosial untuk berbagi dan solidaritas," kata Karaeng Nojeng.
Pada peringatan Maudu Lompoa Cikoang kali ini sedikitnya ada 30 perahu julung-julung hias yang memeriahkan Sungai Cikoang sebagai bentuk partisipasi dan sukacita warga setempat.
Hal itu dibenarkan Kepala Desa Cikoang, Zainuddin.
Menurut dia, peringatan Maulid Nabi ini sudah dimulai sejak penyebar Agama Islam pertama Sayyid Jalaludin Al Aidid asal Aceh pada Tahun 1603. Sayyid Jalaluddin merupakan cucu dari Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam.
"Partisipasi dan swadaya masyarakat setempat menjadi ciri khas di daerah ini dan menjadi perekat sosial, sehingga budaya dan tradisi ini tetap bertahan hingga saat ini," katanya.
Baca Juga:Viral Emak dan Anak Kompak Mencuri Buah Dimasukkan Ember: Saya Kira Penjualnya Ternyata Seniornya
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Buhari, yang berasal dari Cikoang, namun sudah menetap di Kota Makassar mengatakan terakhir kali ia bersama keluarganya menyaksikan prosesi Maudu Lompoa enam tahun silam.
- 1
- 2