Seusai menjabat sebagai Bupati, ia melanjutkan karirnya ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan menjabat sebagai kepala dinas Humas dan Protokol. Lalu pada tahun 2003, Syahrul mendampingi Amin Syam maju di Pilgub Sulawesi Selatan dan terpilih.
Syahrul menjabat sebagai Wakil Gubernur sampai tahun 2008, sebelum akhirnya memilih "pisah ranjang".
Ia lantas mencalonkan diri menjadi Gubernur berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang pada tahun 2008.
Pasangan dengan tagline "Sayang" itu terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur hingga dua periode.
Perjalanan politiknya pun tak mulus. Sebelum hengkang ke NasDem, Syahrul dulunya merupakan politikus Golkar.
Ia bernaung di bawah partai berlambang pohon beringin itu sejak tahun 1993 dan pernah menjabat sebagai ketua DPP I Golkar Sulsel.
Karena polemik internal partai, Syahrul keluar dari Golkar Sulsel pada tahun 2018 dan memilih bergabung bersama Partai NasDem.
Ia pernah mencalonkan diri jadi caleg DPR RI pada Pileg 2019 dari Dapil II Sulsel. Sayangnya, Syahrul gagal lolos ke Senayan.
Syahrul kemudian dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi dan ditunjuk jadi Menteri Pertanian.
Saat ini SYL, akronimnya juga diberi amanah menjabat sebagai ketua DPP NasDem. Ia kembali mencalonkan diri jadi caleg dari Dapil I DPR RI di Pileg 2024.