Namun rencana kedatangan ratu Wilhelmina dan Yuliana batal karena alasan keamanan. Meskipun demikian, Vila difungsikan sebagai tempat peristirahatan pejabat pemerintah Belanda. Juga tempat menginap untuk tamu pemerintah yang datang ke Soppeng.
Pada tahun 2008, bangunan ini akhirnya diubah menjadi museum dengan nama Latemmamala. Disana tersimpan fosil dan artefak yang ditemukan di kawasan situs lembah Walanae, poster informasi tentang prasejarah, dan beberapa alat tradisional masyarakat Soppeng seperti alat pembajak sawah dan rokok tradisional.
Meskipun keberadaannya membangkitkan kenangan buruk terhadap penjajahan, tapi bangunan peninggalan Belanda ini memiliki nilai guna dalam membangkitkan semangat nasionalisme.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:4 Fakta Menarik tentang Lampu Merah, Memiliki Sejarah yang Panjang