Kusdiantoro: 50 Persen Sampah Plastik Dari Darat Masuk ke Laut

Ancaman sampah plastik di laut sangat membahayakan

Muhammad Yunus
Minggu, 21 Mei 2023 | 08:53 WIB
Kusdiantoro: 50 Persen Sampah Plastik Dari Darat Masuk ke Laut
ilustrasi sampah plastik di pantai. (Pexels/LucienWanda)

SuaraSulsel.id - Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kusdiantoro mengatakan, 50 persen sampah plastik yang berasal dari darat masuk ke laut.

"Mencermati kondisi ini, maka perlu penanganan sampah plastik bukan hanya di laut tetapi juga di hilirnya atau di darat," kata Kusdiantoro pada Seminar Produk Berkelanjutan Pengolahan Sampah dan Dampaknya pada Keragaman Hayati Indonesia secara hibrid dan diikuti peserta SIEJ di Makassar, Sabtu 20 Mei 2023.

Dia mengatakan, ancaman sampah plastik di laut sangat membahayakan. Karena dapat menutupi kawasan wisata dan mempengaruhi lingkungan kehidupan di bawah laut.

Termasuk mengancam adanya kandungan nano atau mikroplastik pada ikan dapat mengganggu kesehatan manusia.

Baca Juga:Praktik Greenwashing Dipakai untuk Menutupi Borok Sampah Plastik dari Industri AMDK

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, lanjut dia, KKP memiliki 5 program prioritas, di antaranya memperluas kawasan konservasi penangkapan ikan laut terukur berbasis kota dan pengembangan budi daya pesisir.

Penanganan persoalan sampah tersebut, lanjut dia, khususnya regulasi penanganan sampah plastik mengacu pada Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Sementara strateginya melalui pengamanan dan pengawasan, dan mitigasi melalui generasi muda dan ibu-ibu dalam mengampanyekan pentingnya penyelamatan lingkungan.

"Mengampanyekan agar tidak membuang sampah plastik di darat, karena sebagian akhirnya lari ke laut," katanya.

Karena itu, Kusdiantoro mengimbau agar semua pihak dapat membangun strategi meningkatkan kesadaran masyarakat, menghentikan sampah masuk ke laut, membersihkan sampah di laut, melakukan pemantauan, pengawasan dan penegakan hukum. (Antara)

Baca Juga:1.000 Kapal Nelayan dalam Acara Petik Laut Lebih 'Berwarna' dengan Dukungan Avian

Berita Terkait

Diduga ada yang membakar sampah, kata Gatot.

news | 21:26 WIB

Penerbitan kembali peraturan soal ekspor pasir laut membuat para nelayan cemas karena ancaman gangguan ekosistem kini di depan mata.

news | 16:07 WIB

Tentara angkatan laut dari 36 negara hadir pada Multilateral Naval Exercise Komodo

sulsel | 12:24 WIB

Dibukanya keran ekspor pasir laut memang dinilai akan berdampak pada lingkungan, karena permintaan pasir laut untuk kebutuhan reklamasi.

bisnis | 09:48 WIB

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan meminta semua pihak untuk ikut peduli terhadap penyelesaian sampah di Kabupaten Bandung Barat

bandungbarat | 07:33 WIB

News

Terkini

Transaksi BBM di lembaga penyalur menggunakan QR Code dinilai efektif

News | 09:38 WIB

Seluruh awak kapal dan penumpang dilaporkan selamat

News | 19:13 WIB

Tidak ada korban jiwa dalam insiden terbakarnya KRI Teluk Hading-538

News | 18:21 WIB

Kapal milik TNI Angkatan Laut KRI Teluk Hading 538 terbakar di tengah aut

News | 17:52 WIB

Kapal Perang Republik Indonesia KRI Teluk Hading 538 milik TNI Angkatan Laut

News | 17:35 WIB

Polisi juga sudah menyampaikan hasil penyelidikan ini ke keluarga dan mereka menyatakan sudah ikhlas.

News | 17:38 WIB

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

News | 14:30 WIB

Jual beli tanah di pulau-pulau untuk bisnis resort

News | 17:47 WIB

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

News | 11:58 WIB

Polda Sulsel bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW

News | 10:40 WIB

Kasus tersebut dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu 10 bulan

News | 10:31 WIB

Calon haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan dengan alasan medis

News | 09:52 WIB

Untuk mengukur capaian progres kemajuan penyelenggaraan statistik sektoral

News | 15:04 WIB

Terduga pelaku bisa saja menghilangkan barang bukti

News | 13:13 WIB

Aparat kepolisian sektor Rappocini masih melakukan penyidikan

News | 07:21 WIB
Tampilkan lebih banyak