Warga lainnya, Ahmad Hidayah mengatakan Sudan saat ini sangat mencekam. Asrama tempat tinggalnya bahkan sudah diduduki oleh RSF.
"Setiap hari kita dengar bom dan letupan senjata. Asrama kami sekarang itu sudah jadi markas RSF," ucap warga Makassar yang sedang kuliah di International University of Afrika itu.
Ahmad mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang mengevakuasi seluruh WNI dengan cepat. Walau diakuinya sangat tidak mudah.
"Kami dicegat sampai tiga kali. Mereka masuk bis dan todongkan senjata. Susah juga cari bis di sana, tidak ada sopir berani keluar," jelasnya.
Baca Juga:16 WNI Asal Sulawesi Selatan Dievakuasi Dari Sudan, Pemprov Sulsel Beri Bantuan
Diketahui, Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Gencatan senjata itu sudah berlangsung lebih dari sepekan.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan masih ada sekitar 11 WNI yang sedang berada di Jakarta. Selanjutnya akan dikembalikan ke Sulsel.
Sudirman menegaskan Pemprov Sulsel akan menanggung biaya kepulangan mereka ke kampung halaman. Pemprov Sulsel juga menyiapkan psikolog untuk trauma healing.
"Setidaknya mereka lebih tenang dulu. Mereka kan dari area konflik, kita pulihkan lagi mentalnya, apalagi untuk yang mahasiswa," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:Hari Otonomi Daerah, Andi Sudirman: Bangkitkan Inovasi, Tingkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat