Menteri Kesehatan: Polisi Usut Kematian Tidak Wajar Dokter Spesialis Paru

Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya memberikan wewenang penuh kepada Kapolri dan Panglima TNI

Muhammad Yunus
Selasa, 14 Maret 2023 | 08:51 WIB
Menteri Kesehatan: Polisi Usut Kematian Tidak Wajar Dokter Spesialis Paru
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja di Komisi IX DPR, Rabu (8/2/2023). [Tangkapan layar TV Parlemen]

SuaraSulsel.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya memberikan wewenang penuh kepada Kapolri dan Panglima TNI. Untuk mengusut dugaan kematian tidak wajar dokter spesialis paru dr. Mawartih Susanty, di rumah dinasnya daerah RSUD Nabire, Papua Tengah.

"Kami sampaikan kepada keluarga bahwa Kemenkes bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan penelitian dan penyelidikan dilakukan dengan transparan, terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai kasus ini," tutur Menkes saat melayat di rumah duka, Jalan Manuruki II, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 13 Maret 2023.

Hingga ini aparat kepolisian dan TNI telah melaksanakan proses penyelidikan sehingga untuk hasilnya masih menunggu proses yang saat ini berjalan.

"Tentunya membutuhkan waktu supaya tidak salah analisanya dan nanti saya akan memberikan kesempatan kepada Kepolisian Indonesia karena mereka yang menjadi pemimpin penyelidikan ini, dibantu Kemenkes," papar Budi Gunadi kepada wartawan.

Baca Juga:Deretan Kasus Pesawat 'Sukses Dijajah' KKB Papua: Ditembaki hingga Pilot Disandera

Setelah melayat dan kembali ke Jakarta, Menkes akan melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk membahas langkah selanjutnya dalam penanganan kasus kematian Dokter Mawartih.

"Termasuk bagaimana kesehatan masyarakat di Papua dijalankan secara adil dan merata dan harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, demikian pula dokternya," kata Menkes.

Mengenai hasil autopsi jenazah Dokter Mawartih yang diduga meninggal secara tidak wajar karena mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya akibat tindak kekerasan, Menkes mengatakan hasil autopsi sudah diambil, namun masih ada tahapan pemeriksaan lanjutan di laboratorium.

"Hasil autopsinya sudah saya ambil, ini masih menunggu beberapa hasil lab lagi nanti. Saya rasa itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan. Tapi, jaminan dari saya bahwa ini akan dibuka secara transparan karena itu juga diminta keluarga," katanya menegaskan.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Cabang Papua dr. Hendra Sihombing, menambahkan ada kejanggalan dalam kematian korban saat kejadian itu.

Baca Juga:Satu-satunya Dokter Paru di Papua Tengah Meninggal Dunia, Diduga Kuat Dibunuh

"Jadi, kami sangat prihatin atas kejadian tersebut. Dari laporan itu ada ketidakwajaran. Kita masih menunggu hasil autopsi resmi dari pihak kepolisian. Kami berharap bahwa visum itu segera diselesaikan sehingga langkah-langkah selanjutnya bisa dilaksanakan dan berjalan dengan baik," katanya.

Menurut laporan yang diterima, ungkap Hendra, korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga menyampaikan pada bagian punggung belakang tubuh korban membiru serta di bagian leher, dan tulang rusuk patah.

"Kita masih menunggu hasil resmi dari autopsi pihak kepolisian. Sebagai ketua, saya berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini dengan titik terang penyelesaian terbaik dan pelaku segera ditangkap, diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Hendra.

Usai Menkes Budi Gunadi bersama rombongan melayat di rumah duka, pihak keluarga selanjutnya memakamkan korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Berita Terkait

Timnas Malaysia Kecewa Karena Dalam Fifa Machday Hanya Melawan Papua Nugini, Sedangkan Indonesia Melawan Argentina.

garut | 13:57 WIB

Mantan Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri mengaku heran mengapa masalah Papua hingga kini tak kunjung selesai.

news | 15:31 WIB

Kabar itu beredar dalam bentuk video di YouTube.

bestie | 15:15 WIB

Komika Mamat Alkatiri mengeluh ke Menko Polhukam Mahfud MD bahwa bupati-bupati di Papua kurang ajar. Ada banya tanah adat yang dikuasai pengusaha sehingga bisa menimbulkan ketidakadilan yang dapat berdampak pada keinginan pemisahan diri dari Indonesia.

denpasar | 11:12 WIB

PSSI-nya Malaysia (FAM) ngaku diundang Timnas Argentina untuk melakukan laga persahabatan, akan tetapi pihaknya mengaku menolak.

denpasar | 11:00 WIB

News

Terkini

Latihan bertaraf internasional 4th Multilateral Naval Exercise Komodo

News | 12:38 WIB

Tentara angkatan laut dari 36 negara hadir pada Multilateral Naval Exercise Komodo

News | 12:24 WIB

Ditangani dengan paket Long Segment

News | 13:09 WIB

Jalan pagi menjadi aktivitas rutin Gubernur Sulsel

News | 13:04 WIB

Transaksi BBM di lembaga penyalur menggunakan QR Code dinilai efektif

News | 09:38 WIB

Seluruh awak kapal dan penumpang dilaporkan selamat

News | 19:13 WIB

Tidak ada korban jiwa dalam insiden terbakarnya KRI Teluk Hading-538

News | 18:21 WIB

Kapal milik TNI Angkatan Laut KRI Teluk Hading 538 terbakar di tengah aut

News | 17:52 WIB

Kapal Perang Republik Indonesia KRI Teluk Hading 538 milik TNI Angkatan Laut

News | 17:35 WIB

Polisi juga sudah menyampaikan hasil penyelidikan ini ke keluarga dan mereka menyatakan sudah ikhlas.

News | 17:38 WIB

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

News | 14:30 WIB

Jual beli tanah di pulau-pulau untuk bisnis resort

News | 17:47 WIB

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

News | 11:58 WIB

Polda Sulsel bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW

News | 10:40 WIB

Kasus tersebut dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu 10 bulan

News | 10:31 WIB
Tampilkan lebih banyak