Tewasnya tiga pelajar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan karena menenggok minuman keras oplosan dianggap janggal. Korban diduga meninggal karena dianiaya.
Video penganiayaan itu bahkan viral di media sosial. Korban diduga meninggal dunia bukan karena minuman keras saja, tapi juga mendapat tindak kekerasan.
Rahmawati, orang tua korban dari Achmad Alif mengatakan anaknya sempat dipukul karena enggan minum miras oplosan. Salah satu temannya yang juga jadi korban sempat merekam aksi kekerasan tersebut.
"Iya, dia dipukul karena tidak mau minum. Jadi dipaksa. Dalam video juga anakku minta ampun kasihan," kata Rahmawati saat dikonfirmasi, Rabu, 1 Maret 2023.
Baca Juga:Viral Pelajar SMA di Kota Kupang Masuk Sekolah Pukul 05.00 Karena Perintah Gubernur NTT
Kasus ini bermula saat Achmad sempat mendatangi indekos salah satu temannya. Ketika kembali ke rumah, ia melihat kondisi anaknya dalam keadaan lemas.
Rahmawati mengaku tak tahu kalau anaknya sedang mabuk karena habis minum. Namun, kondisi Achmad semakin parah keesokan harinya.
Korban bahkan kejang-kejang dan mengalami nyeri di perut. Kepada keluarga, ia juga mengaku pusing.
"Dia sakit perut dan kepala. Saya tidak tahu kalau waktu itu dia mabuk miras oplosan. Karena kejang, kita bawa ke rumah sakit," ujarnya.
Di rumah sakit, kondisi Achmad terus menurun. Ia sempat mendapat pertolongan medis, tapi nyawanya tak tertolong.
Baca Juga:Dua Pelajar di Makassar Tewas Setelah Dipaksa Meminum Minuman Keras oleh Temannya
Kata Rahmawati, pelaku pemukulan saat ini dirawat di rumah sakit Daya. Ia juga bukan teman dari anaknya.