Loper Koran dan Penjual Markisa Jadi Jenderal TNI

Jenderal bintang satu yang menduduki jabatan strategis di TNI sebagai Wadanpuspom

Muhammad Yunus
Kamis, 15 Desember 2022 | 12:53 WIB
Loper Koran dan Penjual Markisa Jadi Jenderal TNI
Abidin, jenderal bintang satu yang menduduki jabatan strategis di TNI sebagai Wadanpuspom [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sebuah kisah inspiratif datang dari pria asal Barru, Sulawesi Selatan bernama Abidin Side.

Abidin adalah sosok Jenderal bintang satu yang menduduki jabatan strategis di TNI sebagai Wadanpuspom.

Namun, kisah Abidin yang memiliki karier cemerlang hingga menjadi jenderal itu perlu diperhitungkan.

Pasalnya, sebelum berkarir di dunia militer, Abidin adalah remaja biasa yang kesehariannya menjajakan koran.

Baca Juga:Letkol (Tituler) Deddy Corbuzier Harus Tutup Kanal YouTube, Ingat Anggota TNI Tak Boleh Berbisnis

Abidin lahir dan besar di Dusun Doidoi, Tanete Riaja, Barru, Sulawesi Selatan pada 10 November 1971.

Abidin terkenal dengan bakatnya sebagai pemimpin sejak kecil dan rajin belajar.

Di masa SMP, Abidin rela menempuh perjalanan panjang sejauh 14 kilometer untuk pulang dan pergi dengan berjalan kaki selama tiga tahun.

Setelah lulus, Abidin diajak kerabatnya untuk melanjutkan pendidikan di Kota Makassar.

Ia menghabiskan masa remajanya di SMA Negeri 4 selama tiga tahun dan tinggal menumpang di Asrama Gappembar (Gabungan Pemuda Pelajar mahasiswa Barru).

Baca Juga:Dibandingkan dengan Pangkat Tituler Idris Sardi, Begini Jawaban Deddy Corbuzier

Kehidupan asrama membuat Abidin tumbuh menjadi remaja mandiri yang harus berjuang mencari tambahan uang untuk diirnya sendiri.

Ia pun pernah menyambi sekolah dengan berjualan markisa di pelabuhan Soekarno-Hatta.

Sementara, kesehariannya juga dihabiskan dengan mengantar koran setiap pagi ke para langganannya di Kota Makassar.

Sekali waktu, Abidin sampai pernah tercebur ke selokan yang membuat semua korannya kotor terkena lumpur.

Meski sempat hidup pas-pasan, rupanya niat dari Abidin untuk menjadi abdi negara tidak pernah surut.

Cita-cita dari putra pasangan Beddu Side (alm) dan Hj. Masati itu akhirnya terkabul dan dirinya resmi masuk AKMIL dan lulus pada 1996.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini