Kata Djunaidi, pihaknya sudah memetakan wilayah penanganan banjir di tiap posko. Untuk posko "Bugis" akan menangani bencana di Bone, Sinjai, Soppeng dan Wajo.
Kemudian ada posko di Ajatappareng yang bersiaga untuk wilayah Parepare, Sidrap, Enrekang, dan Pinrang.
Begitupun untuk wilayah Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
"BMKG sudah memberikan warning berupa prediksi cuaca musim hujan yang sesekali curahnya sangat ekstrem. Ini diprediksi akan terjadi sampai Desember dan Januari," jelasnya.
Baca Juga:Direlokasi karena Rumah Rusak, Korban Banjir Banyuwangi Beri Respons Begini
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Sulsel saat ini dalam kondisi siaga darurat.
Beberapa kasus bencana sudah terjadi dan mengakibatkan korban jiwa.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Gowa pada Rabu, 16 November 2022 lalu. Lima orang ditemukan meninggal dunia dan dua masih dalam pencarian saat ini.
"Untuk kondisi di Sulsel saat ini masuk siaga darurat. Kita bahu membahu tetap siaga. Kita tidak dapat prediksi, makanya perlu mitigasi," ungkapnya.
Sudirman mengingatkan semua kepala daerah untuk menjaga kondisi yang ada di wilayahnya. Apalagi yang sudah dipetakan sangat rawan bencana.
Ia juga meminta kepada BPBD untuk mengeluarkan edaran ke Syahbandar agar tak ada kapal nelayan yang berlayar untuk sementara.
Baca Juga:Perumahan di Semarang Atas Dituding Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Semarang Bawah
"Saya minta spesifikasi kapal yang layak berlayar, kalau tidak, jangan. Kasih peringatan," jelasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing