Namun, ada beberapa faktor yang mampu "menahan" dampak sanksi Barat terhadap ekonomi Rusia.
Rusia dapat terus mengekspor bahan bakar fosil ke Asia, namun tidak dengan volume dan harga setinggi dulu ketika berdagang dengan Eropa.
Rusia terus mengekspor minyak ke UE, meskipun menghentikan pasokan gas alam ke blok tersebut pada bulan September.
Dengan beberapa produsen bahan bakar fosil besar yang didukung negara menjadi pusat ekonomi Rusia, Putin secara luas dipandang mampu mendanai invasi ke Ukraina melalui pendapatan minyak dan gas.
Baca Juga:Presiden Prancis: KTT G20 Kirim Pesan Jelas Untuk Hentikan Perang Rusia - Ukraina
Ekonom mengatakan bahwa impor ke China, Belarusia, dan Turki meningkat tajam pada kuartal ketiga tahun ini, dan sektor perbankan Rusia mampu stabil.
Namun, Perch mengatakan bahwa prospeknya masih "tetap suram".
"Data terbaru untuk bulan September menunjukkan bahwa aktivitas mendatar daripada pulih. Mobilisasi cadangan pada bulan September dapat menyebabkan penurunan tajam dalam permintaan di Q4.
Dan embargo UE atas impor minyak mentah dan produk minyak Rusia akan memukul industri dan ekspor tahun depan. Kami pikir itu tidak akan sampai setidaknya pertengahan 2023 sebelum ekonomi memulai pemulihan berkelanjutan," pungkasnya.
Kontributor : Maliana
Baca Juga:Poin Penting Isi Deklarasi G20, Bahasan Konflik Rusia-Ukraina Paling Pelik