SuaraSulsel.id - Polisi mengungkap motif sementara anak bunuh ayah kandung di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, Haikal Padundung alias Ikal Padundung, anak yang diduga membunuh bapak kandungnya telah ditangkap di lingkungan Barana Pance, Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Minggu (13/11/2022) dini hari.
“Berdasarkan pengakuan pelaku, dia tersinggung karena dikatai pemalas. Waktu itu korban juga meminta rokok pada tukang yang sedang bekerja di rumahnya. Korban menegur pelaku karena meminta rokok pada tukang,” kata Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muh Saleh.
Pelaku kemudian dibawa ke Polres Luwu untuk menjalani pemeriksaan. Pada polisi, Ikal Padundung mengaku kesal karena dikatai pemalas dan tidak punya pekerjaan.
Baca Juga:Kesal Karena Ditegur Suka Minta Rokok, Anak Bunuh Ayah di Kabupaten Luwu
Adapun barang bukti yang diamankan di antaranya satu sendok garpu yang sudah ditajamkan.
“Korban ditusuk menggunakan sendok garpu yang ditajamkan,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Luwu, AKBP Arisandi mengatakan, pelaku berhasil diamankan di sebuh desa. Saat itu pelaku sedang bersantai. Sehingga tim Sat Reskrim Polres Luwu yang dipimpin AKP Saleh langsung meringkus dan membawa pelaku ke Mapolres untuk diinterogasi.
"Iye, dini hari tadi diamankan di desa Barana. Pelaku juga mengakui menikam Bapak kandungnya karena kesal dikatai sebagai anak Pemalas," ucap Kapolres.
Pelaku Sempat Menolong Korban
Baca Juga:KDRT di Kabupaten Luwu: Suami Kerasukan Setan Tikam Istri Pakai Badik Sampai Meninggal
Ikal tega membunuh ayah kandungnya. Peristiwa berdarah ini terjadi di Desa Bunga Eja, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Minggu (13/11/2022).
“Pelakunya adalah anak kandung korban. Anggota kami masih melakukan pengejaran,” kata AKP Muh Saleh, Kasat Reskrim Polres Luwu, Senin (14/11/2022).
Sementara informasi yang dihimpun menyebutkan, korban bernama Amaluddin alias Bapak Haikal (50 tahun), diduga ditikam menggunakan badik pada bagian dada.
Korban ditikam anak kandungnya bernama Haikal (32 tahun). Penikaman itu terjadi di depan Pustu Desa Kamanre.
Menurut keterangan saksi, korban dan pelaku sempat saling rangkul. Pelaku juga masih sempat membantu mengangkat tubuh korban untuk dilarikan ke rumah sakit.
"Sempatji anaknya (pelaku) angkat tubuhnya bapaknya untuk dibawa masuk ke dalam pustu (puskesmas pembantu)," ucap saksi.
Saat dilerai warga, korban diduga pingsan. Namun setelah tiba di RSUD Batara Guru, Belopa, tim medis menyebut, korban sudah meninggal dunia.
Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.