KKB Serang Pekerja Puskesmas di Kabupaten Puncak, Satu Orang Tewas

Korban mengendarai sepeda motor melewati Kampung Julukoma

Muhammad Yunus
Rabu, 09 November 2022 | 07:04 WIB
KKB Serang Pekerja Puskesmas di Kabupaten Puncak, Satu Orang Tewas
Ilustrasi penembakan (pexels)

SuaraSulsel.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang pekerja proyek pembangunan Puskesmas Kampung Julukoma, Distrik Boega di Kabupaten Puncak, Papua, Selasa 8 November 2022.

Satu pekerja dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, sedangkan satu pekerja lainnya dalam perawatan. Akibat mengalami luka tembak pada bagian pundak. Korban tewas diketahui bernama Wahyu (55 tahun).

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menjelaskan, penembakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIT. Saat itu, para korban mengendarai sepeda motor melewati Kampung Julukoma.

“Saat kejadian ada 3 pekerja, dua orang yang terkena tembakan. Sedangkan satu orang berhasil menyelamatkan diri. Dua korban terkena tembakan atas nama Wahyu terkena tembakan pada lampung dan Ilham (43 tahun) terkena tembakan pada pundak,” kata Fakhiri.

Baca Juga:Sejumlah Warga Sipil Serang Pekerja Bangunan di Papua, Satu Tewas

Fakhiri mengatakan, kedua korban saat ini telah dievakuasi ke Timika oleh Satgas Damai Cartenz.

“Karena kita tahu akses masuk menuju Distrik Boega tidak semudah yang dibayangkan dan semua tergantung cuaca,” ujarnya.

TNI Polri Razia Pengendara di Papua Barat

Korem 182/JO menggelar razia bersama Polri di Kabupaten Fakfak untuk membatasi gerak 12 pelaku penyerangan pekerja Trans Papua Barat Moskona Utara-Maybrat yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO).

Razia yang digelar Selasa 8 November 2022, diawali apel gabungan yang dipimpin Komandan Korem (Danrem) 182/JO, Kolonel Infanteri Hartono di Aula Komando Distrik Militer (Kodim) 1803 Fakfak.

Baca Juga:Penampakan Gerhana Bulan di Langit Keerom papua

Danrem 183/JO, Kolonel Hartono mengatakan, aparat gabungan telah melakukan upaya dengan menutup jalan tikus atau jalur alternatif menuju ke daerah-daerah yang menjadi base camp kelompok tersebut.

“Kita harus ofensif dan aktif dengan melaksanakan patroli dan memperketat sweeping, tiap pos keamanan dan distrik harus ada foto dan data 12 buronan TNPB/OPM tersebut,” kata Hartono.

Menurutnya, 12 buronan TNPB/OPM merupakan orang-orang yang berbahaya, karena dengan tega membunuh aparat dan masyarakat serta merampas dan merampok masyarakat.

Ia pun telah memerintahkan personel agar bertindak tegas dan sesuai prosedur agar di wilayah Korem 182/JO tercipta kondisi yang aman, tenteram dan damai, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik.

“Jangan beri peluang mereka masuk ke dalam wilayah Jajaran Korem 182/JO khususnya Kabupaten Fakfak. Saya minta masyarakat agar melapor apabila melihat 12 buronan TNPB/OPM,” pesan Hartono.

Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana menyampaikan, razia dilakukan tetap mengedepankan cara yang humanis, profesional serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Ia juga memastikan bahwa Polri dan TNI akan bersinergi dan solid dalam menciptakan dan menjaga kondisi keamanan dan ketertiban untuk masyarakat Fakfak.

Diketahui, razia gabungan dilakukan di Pertigaan Terminal Jalan Kokas Kampung Wrikapal, Distrik Fakfak, Kabupaten Fakfak. Ada pun sasarannya adalah masyarakat yang membawa senjata api, senjata tajam dan bahan peledak.

Temukan Sajam

Dalam razia ini itu aparat gabungan mengamankan 5 parang dan 1 pedang. Barang bukti razia langsung diamankan oleh Satuan Reskrim Polres Fakfak.

Sebelumnya, Polda Papua Barat merilis 12 pelaku pembunuhan 4 pekerja Jalan Trans Papua Barat yang masuk DPO. Mereka yakni Martinus Aisnak, Frangky Muuk, Tom Aimau, Manfret Fatem, Manuel Aimau.

Kemudian, Sutiawan Orocomna, Barnabas Muuk, Matias Aisasior, Marthen Aikingging, Wily Sakof dan Thomas Muuk. Sementara DPO yang masih di bawah umur belum diketahui identitasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini