Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan ribuan suporter Arema FC, petugas menembakkan gas air mata ke lapangan pertandingan maupun ke tribun penonton. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Banyaknya suporter yang pingsan memicu kepanikan di dalam stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Berdasarkan informasi terbaru Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur per Sabtu (8/10) pukul 08.00 WIB, korban Tragedi Kanjuruhan secara keseluruhan mencapai 704 orang, dengan rincian 131 korban meninggal, 550 korban luka ringan, 23 korban luka berat, dan 37 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. (Antara)
Baca Juga:3 Hal Ini Wajib Disiapkan Suporter Sebelum Nonton Sepak Bola di Stadion