SuaraSulsel.id - Banjir bandang dan longsor melanda Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Akibatnya, hampir seribu keluarga harus diungsikan.
Kepala BPBD Pemprov Sulsel Muhammad Firda mengatakan, banjir setinggi satu meter lebih melanda sejumlah wilayah di Palopo sejak Rabu, 5 Oktober 2022, malam. Peristiwa ini dipicu oleh hujan lebat yang melanda wilayah tersebut.
"Penyebabnya karena intensitas hujan yang cukup lebat dan lama sejak Rabu malam. Akibatnya air sungai Latuppa dan air sungai Battang meluap," ungkap Firda saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Oktober 2022.
Kata Firda, ada 926 kepala keluarga yang terpaksa diungsikan. Karena ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa.
Baca Juga:Siaga Banjir hingga Longsor di 4 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat
Banjir terjadi di Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Wara Barat, dan Kecamatan Padang Lambe.
Selain banjir, jalur akses jalan dari Palopo ke Toraja juga terputus. Jalanan tidak bisa dilalui kendaraan karena longsor di beberapa titik.
"Jalan ke kabupaten Toraja sementara tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 maupun 4 karena longsor di Km 18," ucapnya.
Firda mengatakan Tim BPBD sementara melakukan pendataan, apakah ada korban terluka dari banjir bandang tersebut. Sejumlah bantuan juga sudah disalurkan kepada warga yang mengungsi.
Sebelumnya, video banjir bandang di Kota Palopo viral di media sosial. Sejumlah tim penyelamat terlihat setengah mati menolong warga untuk mengungsi.
Baca Juga:BMKG: 16 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Rawan Banjir dan Longsor
Berdurasi sekitar 1 menit, video menggambarkan banjir bandang disertai limpahan material tanah mengalir deras memenuhi jalanan dan menerjang beberapa rumah warga.
Air tiba-tiba disebut naik pada malam hari, mengakibatkan warga panik. Adapun kejadian itu berlangsung pada malam hari sekitar pukul 21.00 Wita. Pemicunya karena hujan deras yang mengguyur wilayah Sulawesi Selatan sejak sore hari.
Prakirawan BMKG wilayah IV Makassar Dwi Lestari mengatakan beberapa daerah di Sulawesi Selatan memang memasuki masa peralihan musim. BMKG meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana yang timbul saat musim hujan.
"Hampir semua wilayah di Sulsel masuk musim hujan. Masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Dwi.
Menurut Dwi, hujan lebat masih akan melanda Sulsel hingga beberapa hari ke depan. Sehingga masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana seperti banjir untuk selalu waspada.
Seperti, Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja dan Toraja Utara. Kemudian, Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing