Imbas Lonjakan Harga BBM Bersubsidi, Tarif Jasa Ekspedisi di Makassar Naik 15 Sampai 20 Persen

Kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah pada 3 September 2022 silam berimbas pada kenaikan sejumlah ongkos pengirim barang dan jasa di Makassar, Sulsel.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 10 September 2022 | 13:37 WIB
Imbas Lonjakan Harga BBM Bersubsidi, Tarif Jasa Ekspedisi di Makassar Naik 15 Sampai 20 Persen
Pekerja bersiap berangkat dari lokasi penampungan barang angkutan ekspedisi lintas daerah di Jalan Tarakan, Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/9/2022). [ANTARA/Darwin Fatir]

SuaraSulsel.id - Kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah pada 3 September 2022 silam berimbas pada kenaikan sejumlah ongkos pengirim barang dan jasa. Salah satung pada jasa transportasi barang ekspedisi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kenaikan ongkos pengiriman barang mencapai 20 persen. Langkah tersebut terpaksa dilakukan lantaran mengikuti kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Karena BBM solar naik bahkan sudah mulai sulit didapat, jadi kami harus menaikkan biaya jasa pengangkutan barang sampai 20 persen," ujar Manajer di salah satu jasa angkutan ekspedisi di Makassar Lili Mulyono seperti dikutip Antara.

Sebelum BBM naik, ia mengemukakan, harga jasa pengiriman barang per kilogram dikenakan Rp20 ribuan. Namun setelah BBM naik, berimbas pada biaya transportasi yang ikut membengkak hingga 20 persen. Sehingga dilakukan menyesuaikan harga antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram.

Baca Juga:Terpopuler: Silicon Valley-nya Indonesia Bakal Ada di Cikarang, Sopir Ekspedisi Bawa Ratusan Kilo Ganja

"Mesti kita naikkan, karena nanti kita rugi, sekarang sudah Rp40 ribuan per kilogram barang yang mau dikirim ke daerah. Kami tidak bisa berbuat banyak di masa sulit seperti ini," katanya.

Seorang supir truk ekspedisi lintas provinsi Sahar mengungkapkan, imbasnya berpengaruh pada omzet pendapatan. Dia mengungkapkan, jika biasanya pengiriman barang mencapai belasan ton yang dimuat ke daerah, kini menurun.

Selain itu, ia mengemukakan, biaya transportasi pembelian BBM yang dikeluarkan untuk sekali jalan mencapai Rp2 jutaan.

Tak hanya persoalan tersebut, ia juga mengungkapkan, BBM jenis solar juga sulit ditemukan di SPBU saat melintasi kabupaten dan provinsi untuk pengisian kembali.

"Biaya bisa bengkak lagi kalau rute yang dikirimi barang sudah melintasi dua provinsi. Sekarang sudah berubah semua harga. Tapi kita masih tunggu stabilnya harga BBM. Biaya juga disesuaikan tarifnya antara 15 persen sampai 20 persen," katanya. (Antara)

Baca Juga:Harga BBM Naik Dan Solar Sulit Didapat, Ekspedisi di Makassar Naikkan Tarif 20 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini