SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo memberikan lima tugas soal inovasi pangan, adaptasi pendidikan, hingga riset mengenai penyakit yang disebabkan dari hewan atau zoonosis kepada Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dalam sambutan Dies Natalis IPB yang disiarkan secara virtual di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Presiden Jokowi mendorong IPB menjadi perguruan tinggi yang cepat merespons tantangan persoalan pangan yang sedang dialami berbagai negara di dunia.
IPB diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi untuk mendorong percepatan hilirisasi industri dan mencetak lebih banyak sosok techopreneur serta sosiopreneur.
"Ini jadi momentum yang tepat bagi IPB untuk berdiri terdepan menyelesaikan masalah-masalah pangan pertanian di negara kita Indonesia," kata Presiden Jokowi, Kamis 1 September 2022.
Presiden Jokowi mengemukakan tahun ini semua negara di dunia dihadapkan pada ujian yang sama dan tantangan yang sama, yakni ancaman perubahan iklim, dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial.
"Krisis kemanusiaan ada di depan mata kita, 340 juta penduduk dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius. Kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tertinggi, biaya logistik jalur laut meningkat tiga kali lipat. Meningkatnya biaya produksi pupuk yang berdampak pada peningkatan biaya produksi pangan dan petani," ungkapnya.
Presiden Jokowi menekankan IPB harus dapat menghasilkan lebih banyak inovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dengan mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan.
"Sudah saatnya, potensi besar di sektor pangan dikembangkan lebih optimal dan ditingkatkan kualitas dan daya saingnya. Dikembangkan inovasinya untuk menghasilkan pangan-pangan subtitusi impor. Produk-produk pangan yang kompetitif berdaya saing," katanya.
Presiden menginginkan agar sumber-sumber pangan lokal harus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu. Untuk itu perlu penciptaan kemandirian pangan di setiap daerah berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga:Masalah Pangan dan Pertanian di Indonesia, Jokowi Kasih Banyak PR ke IPB
Oleh karena itu Presiden menugaskan IPB, yang pertama, mengembangkan riset agromaritim untuk menghasilkan inovasi tepat guna. Agar dapat membangun dan mendukung sistem pangan yang tangguh. IPB harus terus meneruskan inovasinya untuk menghasilkan varietas unggul juga diversifikasi pangan berbahan baku lokal.
- 1
- 2