Selanjutnya, yang kedua, memperluas penyebaran inovasi pangan ke berbagai pelosok Indonesia, memperluas kemitraan dengan berbagai stakeholder, kemitraan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dengan kementerian dan lembaga, industri, petani dan peternak juga masyarakat luas.
Kemudian yang ketiga, mengembangkan program-program studi kekinian dan kurikulum yang adaptif, yakni mengembangkan ilmu-ilmu baru yang relevan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan, antara lain bio informatics dan bio medicine, nano sains and technology, neuronomic, dan lain-lainnya.
Yang keempat menyiapkan peringatan dini zoonosis untuk menghadapi penyakit imfeksius yang bersumber dari hewan, karena penyakit zoonosis diprediksi akan terus meningkat.
"Kita harus terus pelajari ilmunya, kembangkan pengetahuannya untuk mengurangi ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan," ujar Presiden Jokowi.
Kelima, katanya, IPB perlu memperkuat sinergi dengan industri dalam riset dan pemanfaatan hasil-hasil riset, mempelopori sinergi hasil kolaborasi riset dan pemanfaatannya dengan industri, serta menjadikan kampus, sebagai jembatan dengan dunia industri.
Presiden Jokowi mengapresiasi IPB telah menghasilkan banyak riset yang berkualitas dan dibutuhkan masyarakat. Riset-riset yang disambungkan dengan industri menjadi solusi atas berbagai persoalan-persoalan masyarakat.
"Oleh karena itu, terus perkuat komitmen dan inovasi untuk menjadi perguruan tinggi yang produktif dan terpercaya. Perguruan tinggi yang berbasis pertanian, kelautan dan bio sains tropica serta terdepan dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat," papar presiden Jokowi. (Antara)