Banjir Terjang Sejumlah Kecamatan di Muna, Dua Area Kuburan Digenangi Air

Sejumlah kecamatan di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir hingga setinggi satu meter pada Rabu (10/8/2022).

Chandra Iswinarno
Rabu, 10 Agustus 2022 | 22:25 WIB
Banjir Terjang Sejumlah Kecamatan di Muna, Dua Area Kuburan Digenangi Air
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Muna hingga menyebabkan ruas jalan dan pemukiman penduduk digenangi air serta area perkuburan juga ikut tenggelam. [Foto: Sunaryo/Telisik]

SuaraSulsel.id - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir hingga setinggi satu meter pada Rabu (10/8/2022). Banjir tersebut menyebabkan rumah warga, jalan akses dan juga area pekuburan ikut tergenang.

Tingginya curah hujan menjadi penyebab banjir yang melanda di kawasan tersebut. Dari informasi yang dihimpun, tercatat ada dua area pekuburan di Desa Labunti, Kecamatan Lasalepa tergenang. Selain itu, air setinggi satu meter juga menggenangi jalan poros Raha-Tampo yang membuat kendaraan kesulitan melintas hingga terjadi antrian panjang.

"Genangan air masih sangat tinggi," kata Sekretaris Desa Labunti La Sandima seperti dikutip Telisik.id-jaringan Suara.com.

Sandima mengungkapkan, wilayah tersebut memang kerap menjadi langganan banjir setiap musim penghujan.

Baca Juga:Banjir Korsel Renggut Nyawa Warganya, 16 Orang Dilaporkan Tewas

Pemprov Sultra sendiri sudah berupaya menaikan badan jalan serta membuat drainase. Namun, tingginya curah hujan yang membuat debit air semakin deras, ternyata tidak mampu menampung.

"Memang di lokasi itu kerendahan. Hujan sejam saja, area perkuburan pasti tenggelam," katanya.

Selain itu, banjir juga menggenangi samping Markas Kodim 1416 Muna dan Lorong Labora, Pasar Laino di Kecamatan Batalaiworu.

"Masyarakat sementara menyelamatkan barang-barangnya," kata Nazar.

Sementara itu di wilayah Muna Timur Raya (Mutiara) tepatnya di Desa Wambona, Kecamatan Wakorumba Selatan, ratusan rumah terendam banjir. Namun, warga tetap bertahan di dalam rumah, menunggu air surut.

Baca Juga:Banjir di Korsel Tewaskan 16 Orang, Lebih 2.500 Rumah dan Bangunan Terendam

Pj Kades Wambona Abdullah Silondae mengakui, jika kawasan desanya kerap langganan banjir setiap tahunnya. Dalam setahun ini, ia mengemukakan, banjir sudah menggenangi wilayahnya hingga tiga kali.

Ia menyebut, banjir tersebut disebabkan terjadinya luapan air sungai Wambona.

"Untuk mengantisipasinya harus ada tanggul. Pemkab melalui BPBD sudah datang cek lokasinya. Kita herharap secepatnya bisa dibangun, agar masyarakat tidak resah lagi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini