Ketua Pembangunan Masjid Raya Makassar Muchtar Luthfi Ditembak di Kepala Setelah Salat Subuh

Sejarah melawan penjajah Belanda di Masjid Raya Makassar

Muhammad Yunus
Rabu, 03 Agustus 2022 | 10:01 WIB
Ketua Pembangunan Masjid Raya Makassar Muchtar Luthfi Ditembak di Kepala Setelah Salat Subuh
Masjid Raya Makassar setelah beberapa kali mengalami renovasi. Masjid Raya Makassar pernah jadi tempat perkumpulan para pejuang kemerdekaan untuk mengusir Belanda [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Masjid Raya Makassar mencatat sejarah panjang kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Perjuangan rakyat Sulawesi Selatan mengusir penjajah.

Memiliki sejumlah kerajaan di masa lampau, membuat Sulawesi Selatan turut tampil sebagai salah satu daerah yang berjuang melawan penjajahan.

Sejumlah pertempuran merebut kemerdekaan tercatat di daerah ini. Sederet perjuangan itu meninggalkan jejak yang tersisa.

Salah satunya adalah Masjid Raya Makassar. Tak banyak yang tahu, masjid ini ternyata punya sejarah panjang di era kolonial.

Baca Juga:Bacaan Doa Qunut dan Artinya untuk Salat Subuh

Jauh sebelum masjid berdiri, lokasi berdirinya masjid dulunya tanah lapang yang dikuasai Belanda bernama Het Gouvememet Van Nederlansche.

Tanah lapang itu pernah jadi markas sepak bola klub di Sulsel, Sport Vereeniging Excelsior.

Namun pada saat Indonesia dinyatakan merdeka, lokasi tersebut diambil alih oleh negara. Rencana pembangunan masjid kemudian mulai dicetuskan.

"Pertama kalinya diprakarsai oleh Anregurutta Kyai Haji Ahmad Bone namanya," ujar Imam Masjid Raya Makassar, Muhammad Syahril, Selasa,2 Agustus 2022.

Kata Syahril, saat itu dibentuk panitia pembangunan masjid. Ketuanya adalah Muchtar Luthfie, seorang Kiai asal Sumatera Barat.

Baca Juga:Terungkap! Deddy Corbuzier Tidur Cuma 4 Jam Sehari, Warganet Ingatkan Salat Subuh

Ada pula 27 orang lainnya yang juga terlibat, termasuk diantaranya ada orang Belanda dan juga keturunan Tionghoa. Namanya Dr J. Van Der Zwaal, Mr Teng Tjin Leng dan The Peng Joe.

"Karena mereka yang dianggap paling paham soal pembangunan saat itu. Nama-namanya ada ditulis di prasasti masjid," ungkapnya.

Proses pembangunan dimulai pada tahun 1947. Saat itu Indonesia sudah merdeka. Namun Tentara Kerajaan Hindia Belanda atau KNIL masih hendak berkuasa.

Haul 40 tahun Haji Kalla di Masjid Raya Kota Makassar, Minggu 15 Mei 2022 [SuaraSulsel.id/Humas Pemkot Makassar]
Haul 40 tahun Haji Kalla di Masjid Raya Kota Makassar, Minggu 15 Mei 2022 [SuaraSulsel.id/Humas Pemkot Makassar]

Panitia kemudian menggelar lomba sayembara untuk desain bangunannya. Diikuti oleh banyak seniman dan arsitektur terkemuka di Indonesia, pemenang sayembara desain ini dimenangkan oleh Muhammad Soebardjo.

Awalnya, kata Syahril, desain masjid dibuat mirip pesawat B29. Sang arsitek, Soebardjo terinspirasi dari pesawat bomber kelas berat Amerika yang selalu melintas di langit kota selama perang dunia ke II.

"Bentuknya pesawat pengebom B29. Yang saya lihat dari fotonya agak memanjang. Di bagian tengah ada seperti taman," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini