Ia mengikuti saran dokter agar rajin minum vitamin dan tidak lupa juga banyak minum air putih. Namun yang utama menurut dia adalah tak lupa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar selalu diberikan kesehatan.
"Mudah-mudahan saya bersama istri diberi kesehatan supaya bisa melaksanakan ibadah dengan baik sampai pulang ke Tanah Air. Begitu juga dengan keluarga di kampung halaman semua sehat-sehat dan doakan kami di sini," katanya.
Rindu Anak
Yusriati, sang istri mengaku sangat merindukan anak-anaknya. Terlebih lagi dia harus meninggalkan si kecil yang masih berusia delapan tahun di bawah asuhan kakak lelakinya.
Baca Juga:Ini Ciri-ciri Haji Mardud, Waspadai Tanda Ibadah Haji Ditolak Allah
"Anak ku kasihan menangis saat ditinggalkan. Bagaimana mau ditinggalkan anak-anakku masih kecil, kakaknya laki-laki tidak tahu masak," ujar Yusriati dengan logat timurnya.
Namun dengan sabar Yusriati memberi pengertian kepada anaknya bahwa naik haji tahun ini bersama sang suami adalah kesempatan dari Allah SWT kepada mereka berdua.
"Alhamdulillah ada adik, tantenya yang bantu menjaga. Sampai di sini saya hubungi ipar saya bahwa kami sudah sampai di Tanah Suci," katanya.
Ia mengingat pesan si anak bungsunya untuk bawakan air zamzam dan coklat sebagai oleh-oleh.
Abustin dan Yusriati, keduanya menunggu 13 tahun untuk bisa berhaji, menabung sedikit demi sedikit sejak 2009 dan tertunda lagi akibat pandemi COVID-19, akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci.
Baca Juga:Tanggapi Jawaban Ridwan Kamil soal Saudaraan, Tiara Marleen Disentil: Suka Ngarang Cerita
Keduanya sempat kecewa karena keberangkatan mereka sebelumnya tertunda akibat COVID-19.