SuaraSulsel.id - Tawuran antar kelompok mahasiswa diduga melibatkan mahasiswa dari Fakultas Peternakan dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya pecah di Kampus Unhas Tamalanrea sore ini, Kamis 26 Mei 2022.
Meski hari libur dan cuaca hujan deras, sejumlah mahasiswa terlihat saling serang menggunakan batu.
Mengutip Identitasunhas.com, peristiwa ini juga pernah terjadi pada Jumat 20 Mei 2022. Namun hari ini jumlah mahasiswa yang terlibat tawuran lebih banyak.
Masalah ini disebut berawal dari kasus lama. Peristiwa lima bulan lalu antara oknum mahasiswa dari kedua kelompok. Masalahnya pribadi namun membesar dan melibatkan kelompok fakultas.
Disebutkan, kasus ini sudah dimediasi dan berusaha didamaikan antara kedua pimpinan lembaga. Namun dari satu kelompok masih tetap tidak menerima dan melakukan pelemparan ke Gedung Fakultas Ilmu Budaya. Menyebabkan sejumlah kaca gedung pecah.
Jumat 20 Mei 2022, wartawan kampus Identitas Unhas mewawancara Koordinator Steering Commitee Kongres KMFIB-UH Mohammad Hasbi Otoluwa.
Hasbi mengungkapkan, tujuh mahasiswa Fakultas Peternakan mendatangi Fakultas Ilmu Budaya dan membuat keributan dengan alasan kasus lama.
Masalah ini merupakan masalah personal yang terjadi lima bulan lalu antara JP mahasiswa FIB dan seorang mahasiswi Fakultas Peternakan.
Baca Juga:Mau Tawuran di Flyover Pasar Rebo, 8 Pelajar Diamankan, 1 di Antaranya Masih SD
“Ini masalah lama, JP dan perempuan ini juga sudah menyelesaikan masalahnya,” kata Hasbi.
Sebelum terjadi kericuhan, pihak FIB telah mengajak berbincang untuk mengetahui maksud dan tujuan mereka datang.
“Ditengah pembicaraan mereka tidak bisa mengontrol emosi sehingga melempar batu ke beberapa jendela,” ucapnya.
Hasbi menerangkan, beberapa jam setelahnya, Ketua Senat Mahasiswa Peternakan, Andi Rizal mendatangi FIB untuk melakukan mediasi dan akan bertanggung jawab atas rusaknya fasilitas kampus.
“Kedua pihak juga menyetujui untuk mengatur masing-masing massa agar lebih kondusif,” jelas Hasbi.
Namun, sekitar pukul 02.00 Wita mahasiswa Peternakan yang mengaku angkatan 2016 kembali mendatangi FIB.
“Mereka berjumlah sekitar 11 orang yang datang tanpa sepengetahuan ketua senat dan mengancam akan melakukan penyerangan. Tapi sampai subuh mereka tidak datang,” tutur Hasbi.
Menutup wawancara, Hasbi berharap kejadian ini mendapat tindak lanjut dan pelaku penyerangan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Saat dikonfirmasi, Ketua Senat Mahasiswa Peternakan belum bisa memberikan keterangan. “Ini masih dalam proses mediasi,” ujar Rizal melalui pesan WhatsApp, Minggu (22/05).