SuaraSulsel.id - Ni'matullah kembali dipastikan batal dilantik jadi ketua partai Demokrat Sulsel. Rencana pelantikan sudah ditunda hingga tiga kali.
Ketua Tim Kerja Pelantikan Nurlinda mengatakan pelantikan kembali diundur hingga waktu yang belum ditentukan. Pihaknya menyesuaikan jadwal dari DPP.
"DPP mungkin ada pertimbangan jadi pelantikan diundur lagi," ujar Nurlinda, Rabu, 18 Mei 2022.
Seperti diketahui, awalnya Ni'matullah dijadwalkan akan dilantik pada 27 April lalu. Namun ditunda hingga tanggal 17 Mei.
Baca Juga:Begini Respon AHY Terkait Koalisi Indonesia Bersatu
Pada tanggal 17 Mei, tim kerja pelantikan kembali mengumumkan penundaan hingga tanggal 22 Mei. Namun, ternyata pelantikan kembali dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Jadi betul diundur lagi. Soal alasannya kami belum tahu, ini kan dari DPP. Kita hanya mengikut," jelasnya.
Diketahui, rencana pelantikan ketua DPD partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah ditentang sejumlah pihak. Mereka bahkan ramai-ramai mengancam akan memboikot kedatangan ketua umum partai, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua DPC Demokrat Maros, Amirullah Nur Saenong salah satunya. Ia menegaskan akan memboikot kedatangan AHY di Bandara Sultan Hasanuddin jika kukuh melantik Ni'matullah.
"Bandara itu punya Maros. Saya akan boikot dan dia tidak bisa keluar dari bandara," tegas Amirullah, Jumat, 13 Mei 2022.
Baca Juga:Partai Golkar, PPP dan PAN Sudah Bentuk Koalisi Bersama, AHY Lebih Pilih Tidak Tergesa-gesa
Kata Amirullah, DPP Partai Demokrat harusnya menunda pelantikan Ni'matullah. Sebab, sebagian ketua DPC sedang melayangkan gugatan ke mahkamah partai.
Mereka protes sebab AHY lebih memilih Ni'matullah dibanding Ilham Arief Sirajuddin alias IAS.
Padahal dari hasil Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulsel lalu, IAS mengantongi suara lebih banyak dibanding Ni'matullah.
IAS mendapatkan 16 suara, sementara Ni'matullah hanya mengantongi 9 suara.
"Kenapa tidak DPP menunda pelantikan sambil menunggu hasil dari mahkamah partai. Jadi kalau sampai DPP membuat jadwal pelantikan, kita akan menghalangi," ujarnya.
16 DPC pendukung IAS merasa keputusan DPP tidak memperhatikan keinginan mayoritas kader di Sulsel. Mereka mau IAS yang jadi ketua, bukan Ni'matullah.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing