SuaraSulsel.id - Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto digoyang. Ada kubu lain yang menghembuskan aroma Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Hal itu dibenarkan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar HAM Nurdin Halid. Kata Nurdin, ada yang berencana mengkudeta kursi ketua umum partai Golkar jelang Pilpres.
"Ada gejolak internal, kita kan sedang hadapi tahun politik. Ini yang harus diantisipasi jangan sampai Golkar dimasuki orang luar untuk mengganggu kekompakan kader," ujar Nurdin, Kamis, 12 Mei 2022.
Ia mengatakan musyawarah nasional luar biasa juga tidak sembarang digelar. Ada anggaran dasar/anggaran rumah tangga yang mengatur hal itu.
Baca Juga:Golkar Solid Dukung Airlangga Menang di Pilpres 2024, Muhidin: Tidak Benar Golkar Pecah
Munaslub baru bisa digelar apabila ketua umum melanggar AD/ART dan mengundurkan diri. Ataupun berhalangan tetap karena kasus tindak pidana.
Seperti kasus kepemimpinan Setya Novanto lalu. Munaslub digelar karena dia ditangkap.
Sepanjang pelanggaran seperti itu tidak ada, maka Munaslub juga tak bisa dilakukan.
"Sekarang ini kan tidak ada pelanggaran konstitusi partai," ujar NH akronimnya.
Maka itu, NH meminta agar Airlangga Hartarto bisa mengantisipasi gerakan sandungan. Seperti mengembalikan keharmonisan antar pengurus.
Baca Juga:Partai Golkar Dipastikan Tidak Pecah, Kader Optimis Dukung Airlangga Hartarto di Pilpres 2024
Salah satunya adalah meningkatkan rapat pengurus dan konsolidasi kader menghadapi agenda politik 2024. Apalagi Golkar menargetkan pemenang di Pilkada serentak.
"Kita harus bisa mengulang kejayaan di pemilu 2004 lalu," sebutnya.
Nurdin Halid juga menilai Airlangga Hartarto harus peka. Manajemen partai harus diperbaiki.
"Tapi sebenarnya Golkar saat ini sedang solid tapi memang harus ada hal yang harus diantisipasi," tandasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing