SuaraSulsel.id - Dugaan sementara, kecelakaan yang menewaskan 18 orang disebabkan karena truk kelebihan muatan. Truk juga disebut mengalami rem blong sehingga menabrak sisi tebing.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, dalam kecelakaan itu, 13 orang penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Hingga Rabu malam 13 April 2022, total 18 orang meninggal ditabrak truk di Jalan Trans Manokwari- Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Kepolisian Resort Manokwari merilis data terbaru korban jiwa dalam kecelakaan maut tersebut.
Baca Juga:Breaking News: 18 Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Truk di Papua Barat
Sebanyak 18 korban meninggal terdiri dari 16 laki-laki, dan 2 perempuan, salah satu di antaranya merupakan balita.
Hal ini diungkapkan Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Herman Gultom dalam keterangan pers, Rabu malam.
“Total korban meninggal 18 orang. Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga, rencananya akan diberangkatkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada besok Kamis 14 April 2022,” terang Gultom.
Selain menyebabkan 18 orang meninggal, sambung Gultom, kecelakaan tersebut juga menyebabkan 10 orang mengalami luka berat, 9 orang di antaranya laki-laki dan 1 orang perempuan. Sementara luka ringan sebanyak 6 orang.
“Jadi total penumpang ada 34 orang terdiri 1 orang sopir, 2 orang (duduk) di samping sopir dan sisanya berada pada bak belakang sebanyak 31 orang,” beber Gultom.
Baca Juga:Truk Modifikasi Pengangkut Solar di Lubuklinggau Meledak Saat Dilas, Sopir Truk Tewas Terpental
Saat ini seluruh korban luka-luka masih mendapatkan perawatan medis di beberapa rumah sakit. “Di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Azhar Zahir ada 5 orang, Rumah Sakit Pratama Warmare ada 5 orang (3 dirawat 2 dipulangkan), RSUD Provinsi Papua Barat 2 orang dan 4 orang menjalani rawat jalan,” kata Gultom.
Sebelumnya, sebuah truk bernomor polisi PB 8374 MC mengangkut material kayu, kendaraan bermotor serta puluhan penumpang. Menabrak tebing di Distrik Minyambauw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu 13 April 2022.