SuaraSulsel.id - Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia yang sukses diselenggarakan di Mandalika, Lombok, NTB. Menjadi buah perjuangan lima tahun Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang meyakinkan Dorna Sports untuk membawa kembali MotoGP ke Indonesia.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer berbagi kisah kepada awak media. Bagaimana proses kembalinya ajang balap motor roda dua terakbar di dunia itu kembali ke Tanah Air. Setelah absen selama 25 tahun. Sejak terakhir kali digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, pada 1997.
"Yang terjadi kemarin (GP Indonesia) itu bukan proses instan tetapi akumulasi proses lima tahun sampai menjadi sirkuit," kata Abdulbar.
ITDC mendapat mandat dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola kawasan seluas kurang lebih 1.200 hektar di Mandalika pada 2012.
Baca Juga:Aturan Perjalanan dari Luar Negeri Terbaru Maret 2022: Pelaku Perjalanan Kini Bebas Karantina
Pada awalnya, ITDC, yang juga mengembangkan kawasan Nusa Dua, Bali, merencanakan strategi pembangunan yang bisa mendatangkan pengunjung lebih cepat ke Mandalika.
Setelah mempertimbangkan beberapa pilihan, mereka pada akhirnya memilih sport tourism dengan membangun sirkuit sebagai "crowd puller" dan pada 2017 muncul gagasan untuk mendatangkan MotoGP.
"Tapi tidak segampang itu menghadirkan MotoGP, kita harus datang ke Dorna, kita harus yakinkan mereka,"
Abdulbar bersama tim kecil kemudian nekat mendatangi CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta di seri MotoGP Sepang pada Oktober 2017.
Setelah pertemuan awal itu, ITDC diberi undangan ke Qatar pada seri pertama musim 2018, kali ini dengan tim yang lebih lengkap dan desain pembangunan sirkuit.
Baca Juga:Timnas Indonesia U-19 Dihabisi Korea Selatan, Ketum PSSI: Butuh Waktu, Tim Masih Berproses

Ezpeleta mulai tertarik setelah mendengar Sirkuit Mandalika akan dibangun di kawasan yang memiliki keindahan alam yang luar biasa.