SuaraSulsel.id - Erna, warga Kota Palopo diduga diperlakukan kasar oleh petugas Dinas Sosial Kota Makassar. Ia diduga mengalami depresi hingga mencoba melakukan bunuh diri.
Kasus ini bermula pada Sabtu, 19 Maret 2022. Erna ditemukan warga sekitar hendak melompat ke kolam Regulasi Nipa-nipa, Antang, Kota Makassar.
Erna kemudian dibujuk dan dibawa ke rumah warga. Ia diduga depresi karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya di Kota Palopo.
Menurut pengakuan warga, Erna melarikan diri dari rumahnya dari Palopo ke Makassar. Warga kemudian menginapkan Erna di rumahnya semalam.
Baca Juga:Ini Daftar 4 Bahan Skincare yang Tidak Boleh dan Boleh Digunakan Ibu Hamil
Warga sekitar kemudian menghubungi Dinas Sosial Kota Makassar untuk memulangkan Erna ke daerah asalnya. Namun, ibu rumah tangga itu enggan ikut.
"Mau ka dibawa kemana kasi na," ujarnya sambil menangis.
Dari video yang beredar di media sosial, satu orang petugas dinas sosial terlihat mengikat tangan Erna menggunakan kain. Beberapa orang lainnya membujuk agar Erna naik ke mobil.
Namun karena kukuh menolak naik mobil, Erna diperlakukan kasar oleh pendamping sosial. Ia ditarik oleh tiga orang dan rambutnya dijambak.
Tangannya diputar untuk diikat. Satu orang bergantian menjambak lagi rambutnya.
"Ndak dibawa ja ke rumah sakit jiwa?," tanya Erna ke warga sambil menangis.
"Tidak ji. Mau dibawa pulang karena kamu minta pulang tadi toh?," jawab salah satu warga sambil mengelap air mata Erna.
Salah satu warga yang berada di lokasi bernama Sunarsih bahkan sempat komplain. Ia mengaku cara Dinas Sosial sangat tidak manusiawi.
"Padahal di situ ada ibu yang bisa bujuk kasihan itu menangis-nangis sambil ditarik rambutnya," ujarnya.
Ia mengatakan petugas Dinas Sosial harusnya tahu cara pendekatan secara preventif. Bukan dengan kekerasan, apalagi untuk korban yang mengalami depresi.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Andi Aulia Arsyad mengakui hal tersebut. Namun menurutnya petugas terpaksa mengikat dan menjambak Erna karena mereka digigit.
"Dia mengamuk. Ada pegawai yang sampai digigit tangannya. Kalau kepalanya ndak dipegang jadi ndak dilihat," ujar Aulia.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567, yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing