Perwira Polisi AKBP M Terduga Pemerkosa Anak di Bawah Umur Diamankan Propam Polda Sulsel, Jabatan Dicopot

Perwira polisi AKBP M atau MS, anggota polisi di Polda Sulsel dicopot dari jabatannya.

Muhammad Yunus
Selasa, 01 Maret 2022 | 17:06 WIB
Perwira Polisi AKBP M Terduga Pemerkosa Anak di Bawah Umur Diamankan Propam Polda Sulsel, Jabatan Dicopot
Ilustrasi Kekerasan Seksual

SuaraSulsel.id - Perwira polisi AKBP M atau MS, anggota polisi di Polda Sulsel dicopot dari jabatannya. Ia juga diamankan Propam untuk dimintai keterangan.

Hal tersebut dipastikan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombespol Komang Suartana, Selasa 1 Maret 2022.

Komang mengatakan pencopotan dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan.

"Bukan dinonaktifkan tapi dicopot dari jabatannya. Dia menjabat sebagai Kasubdit di Polairud," kata Komang saat dihubungi, Selasa, 1 Maret 2022.

Baca Juga:Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni Minta Perwira Polisi Terduga Pelaku Perbudakan Seksual Dihukum Berat

Komang mengatakan, terduga korban baru melapor, Selasa siang. Propam langsung menindaklanjuti dan mengamankan yang bersangkutan.

"Diamankan tapi tidak ditahan. Propam amankan untuk pendalaman kasus," jelasnya.

Kasat Polairud Polres Pelabuhan AKP I Made Untung mengaku kaget. Krena baru mendapat kabar tersebut. Ia memilih untuk tidak berbicara banyak.

"Saya juga baru dapat informasinya karena sedang tidak di Makassar. Maaf, saya tidak bisa bicara banyak karena kaget," ujar Made.

Sebelumnya, AKBP MS, oknum anggota Polisi di Sulawesi Selatan diduga memperkosa anak dibawah umur. Korbannya tidak hanya satu, namun diduga ada tiga orang.

Baca Juga:Modus Perwira Polisi di Kabupaten Gowa Diduga Perkosa Anak Dibawah Umur Mengarah Pada Perdagangan Manusia

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh kuasa hukum IS, Amiruddin. Amiruddin sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Sulsel, Selasa, 1 Maret 2022.

"Menurut keterangan klien kami, ada dua anak yang lebih dulu jadi korban. Anak dibawah umur juga," kata Amiruddin saat dihubungi.

Amiruddin mengatakan kasus ini lebih mengarah ke human traficking atau perdagangan manusia. Sebab, dua terduga korban lainnya mengalami hal yang sama.

AKBP MS disebut memakai perantara bernama Mama Bota untuk mencari anak di bawah umur yang perekonomiannya pas-pasan. Karena dalam kondisi terdesak, anak tersebut pun menurut apalagi dijanji akan digaji tiap bulan.

"Dijanjikan menjadi asisten rumah tangga. Bersih-bersih rumah dan digaji," ujar Amiruddin.

Tapi ternyata janji gaji hanya sekadar modus. Sebab mereka tak pernah diberi upah.

Para korban hanya diberi uang Rp250 ribu. Asal dengan syarat, mereka harus melayani nafsu bejat perwira M itu.

"Jadi klien kami tidak digaji. Dia dikasih uang kalau sudah layani ini M. Biasa katanya Rp250 ribu," tambahnya.

Amiruddin mengatakan pihaknya juga meminta agar IS divisum ulang. Hal tersebut untuk menjadi pembanding visum dari Propam Polda Sulsel nantinya.

IS sendiri sudah menjalani visum di rumah sakit Bhayangkara Makassar, Senin kemarin. Kasus ini juga tengah ditangani Propam Polda Sulsel.

Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Agoeng Adi mengatakan kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan. Namun karena melibatkan anak kecil, mereka harus berhati-hati.

"Terduga korban masih di bawah umur jadi kita harus hati-hati. Yang kami upayakan adalah psikisnya jangan sampai berdampak," kata Agoeng, Selasa, 1 Maret 2022.

Agoeng mengatakan korban sudah menjalani visum di rumah sakit. Dari hasil visum itu nantinya akan menjadi alat bukti untuk melanjutkan penyelidikan.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini