SuaraSulsel.id - Asrul Kepala Desa Je'netallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, optimistis vaksinasi Covid-19 di desanya bisa mencapai target 100 Persen.
Asrul menyampaikan hal itu ketika berdiskusi santai dengan penggiat literasi, penulis, akademi, dan seniman, usai kegiatan vaksinasi gratis di kampung rewako, Desa Je'netallasa, Kamis, 27 Januari 2022.
"Tadi ini kami vaksinasi lagi, yang ikut sebanyak 278 orang. Itu data sementara," katanya.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan kerjasama Polres Gowa, Kecamatan Pallangga, Puskesmas Pallangga, dan pemerintah Desa Je'netallasa. Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffarudin datang ke lokasi untuk melihat jalannya vaksinasi. Dosis vaksin yang diberikan berupa Pfizer, Sinovac, Moderna, dan Booster.
Setelah itu Asrul menemui tamunya yang tengah duduk di gazebo dekat kolam ikan. Hadir dalam diskusi itu Fadli Andi Natsif, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rahman Rumaday, founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), dan Ishakim, perupa. Juga hadir Anwar Nasyaruddin, penulis/editor, Nasrul, pekerja buku, dan Rusdin Tompo, penulis dan penggiat literasi.
Vaksinasi Covid-19 secara gratis di Desa Je'netallasa mulai dilakukan sejak tanggal 20 September 2021. Dari target 14 ribu peserta vaksinasi, sejauh ini, yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak lebih 11 ribu orang. Untuk vaksinasi tahap kedua, yang sudah divaksinasi lebih dari 8 ribu orang. Jenis vaksin yang dipakai, yakni Sinovac, Moderna, Pfizer, dan Covovax.
Asrul optimis dapat mencapat target yang dicanangkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Bahwa pada akhir Februari 2022 ini, sudah mesti 100 persen yang ikut vaksin pertama. Sedangkan untuk vaksin kedua, target 100 persen sudah harus dicapai pada bulan Maret 2022.
"Saya terus jalankan kegiatan vaksinasi ini. Dan boleh dikata, hampir tiap hari di sini ada kegiatan vaksinasi," bebernya.
Kepada tamunya Asrul berbagi pengalaman seputar pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dikemukakan bahwa tadi juga ikut sejumlah anak Sekolah Dasar (SD). Anak-anak itu ikut vaksinasi setelah dipastikan kondisi kesehatannya baik. Anak-anak itu didampingi orangtuanya.
Baca Juga:Bikin Semangat Vaksinasi, Anak-anak Ini Dapat Es Krim Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Mereka ditanya, apakah sudah sarapan pagi atau belum. Juga ditanya, apakah punya alergi atau tidak. Ada yang tidak mau karena takut. Akhirnya tidak jadi divaksinasi. Tapi ada yang begitu lihat temannya tidak takut saat divaksin, dia pun berani divaksin.
"Setelah divaksin, anak diberi wafer cokelat sebagai reward. Tapi ada yang lupa dikasi, jadi dia tanya, mana wafer cokelatnya," kisahnya sembari tersenyum.
Masih ada beberapa warga yang belum, mungkin karena punya komorbid atau karena takut disuntik. Makanya ada warga yang tanya, bisakah itu obat vaksin diminum saja, lantaran dia takut disuntik. Cerita ini disambut gelak tawa.
Di sini ada rumah isolasi mandiri Covid-19, posko logistik kampung rewako, serta ada dapur umum pemerintah Desa Je'netallasa, untuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Posko Desa Je'netallasa ini punya struktur penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19. Ketuanya kepala desa, sedangkan wakil ketua adalah BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Dalam pelaksanaan kegiatan berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Puskesmas.
Dalam struktur Posko Desa tersebut, terdapat 4 tim, dengan tugas berbeda. Yakni Tim Pencegahan, Tim Penanganan, Tim Pembinaan, dan Tim Pendukung.
Tim Pencegahan terdiri dari unsur dusun/pelaksana kewilayahan, unsur lembaga kemasyarakatan desa, unsur lembaga adat desa, dan unsur satuan perlindungan masyarakat. Tim Penanganan terdiri dari RT/RW, dokter, bidan desa, perawat, kader kesehatan, kader Posyandu, serta tenaga kesehatan yang ada di desa.
Selanjutnya, Tim Pembinaan terdiri dari RT/RW, satuan perlindungan masyarakat desa, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Sedangkan Tim Pendukung terdiri dari unsur perangkat desa dan sekretaris desa sebagai koordinator. Juga ada pendamping lokal desa serta KPM (Kelompok Penerima Manfaat) desa.
Kontributor: Rusdin Tompo