"Setelah divaksin, anak diberi wafer cokelat sebagai reward. Tapi ada yang lupa dikasi, jadi dia tanya, mana wafer cokelatnya," kisahnya sembari tersenyum.
Masih ada beberapa warga yang belum, mungkin karena punya komorbid atau karena takut disuntik. Makanya ada warga yang tanya, bisakah itu obat vaksin diminum saja, lantaran dia takut disuntik. Cerita ini disambut gelak tawa.
Di sini ada rumah isolasi mandiri Covid-19, posko logistik kampung rewako, serta ada dapur umum pemerintah Desa Je'netallasa, untuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Posko Desa Je'netallasa ini punya struktur penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19. Ketuanya kepala desa, sedangkan wakil ketua adalah BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Dalam pelaksanaan kegiatan berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Puskesmas.
Dalam struktur Posko Desa tersebut, terdapat 4 tim, dengan tugas berbeda. Yakni Tim Pencegahan, Tim Penanganan, Tim Pembinaan, dan Tim Pendukung.
Tim Pencegahan terdiri dari unsur dusun/pelaksana kewilayahan, unsur lembaga kemasyarakatan desa, unsur lembaga adat desa, dan unsur satuan perlindungan masyarakat. Tim Penanganan terdiri dari RT/RW, dokter, bidan desa, perawat, kader kesehatan, kader Posyandu, serta tenaga kesehatan yang ada di desa.
Selanjutnya, Tim Pembinaan terdiri dari RT/RW, satuan perlindungan masyarakat desa, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Sedangkan Tim Pendukung terdiri dari unsur perangkat desa dan sekretaris desa sebagai koordinator. Juga ada pendamping lokal desa serta KPM (Kelompok Penerima Manfaat) desa.
Kontributor: Rusdin Tompo
Baca Juga:Bikin Semangat Vaksinasi, Anak-anak Ini Dapat Es Krim Usai Disuntik Vaksin Covid-19