Farida mengaku telah mempersiapkan presentase sebaik mungkin untuk meyakinkan MWA. Bahwa dia layak untuk memimpin Unhas pada periode 2022-2026.
"Semua kita serahkan ke Majelis Wali Amanat. Yang terpilih tentu itu yang terbaik," tambahnya.
Jamaluddin Jompa, Dekan Pasca Sarjana Unhas mengaku sedikit grogi jelang pemilihan.
"Nervous tentu ada. Kalau dari 1-10, tingkat nervousnya ada di angka empat. Masih normal," kata Jamaluddin.
Baca Juga:Begini Perasaan Farida Patittingi, Budu, dan Jamaluddin Jompa Jelang Pemilihan Rektor Unhas Hari Ini
Sehari sebelum pemilihan, ia mengaku masih sibuk menjalankan tugasnya sebagai dekan. Kendati demikian, Jamaluddin Jompa mengaku terus menjalin komunikasi dengan Majelis Wali Amanat.
Jamaluddin Jompa menegaskan jika dipercaya menjadi Rektor Unhas, maka tentu akan membawa Unhas lebih baik ke depannya. Menurutnya, Unhas harus menjadi rujukan nasional, bahkan menjadi rujukan internasional ke depan.
Namun, jika tidak terpilih, menurutnya itu hal yang harus diterima. Toh, ia akan tetap mengabdi di Unhas sebagai dekan dan dosen.
"Kami tidak bertanding, jadi tidak ada kalah dan menang. Yang ada, ada yang terpilih ada yang tidak. Kalau tidak terpilih ya saya tetap akan ke tugas pertama saya, jadi dosen," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unhas, Syamsul Bahri menjelaskan ada 17 anggota MWA yang mempunyai hak suara dalam pemilihan nanti. Salah satunya Mendikbudristek yang punya hak 35 persen dari total suara.
Baca Juga:Warga Keluhkan CCTV usai Maling Motor Beraksi di Pos RW 02 Kebon Baru, Camat Tebet Bilang Begini
"Artinya suara menteri setara dengan 9 suara. Jadi seluruh suara adalah 16 ditambah 9 menjadi 25 suara," jelasnya.