Saat ini saja sudah banyak yang berminat. Mulai dari komunitas penerbangan dan beberapa pemerintah daerah.
Nasaruddin menjelaskan, pesawat ini benar-benar dirakit secara utuh. Semua dibuat sendiri dan sudah menghabiskan anggaran Rp500 juta.
Anggaran itu untuk membeli mesin pesawat yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Sementara untuk materialnya dibuat sendiri.
Namun, untuk kapasitasnya hanya bisa menampung dua orang. Satu pilot dan satu penumpang.
Baca Juga:Haerul Warisin Dekati Ketua DPD PDIP Lombok Timur Setelah Ditunjuk Gerindra Maju Pilbup
![Haerul dan pesawat buatannya di Pinrang, Sulawesi Selatan. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/30/61582-haerul-montir-pinrang-pesawat-dari-barang-bekass.jpg)
Kilas Balik
Haerul mengaku merancang pesawat sejak tahun 2002. Awalnya jenis helikopter. Sayang, gagal terbang.
Semangatnya tak surut. Ia ingin merasakan bagaimana nikmatnya terbang. Apalagi sepanjang umurnya, ia belum pernah naik pesawat.
Dalam pembuatannya, Haerul didampingi oleh Kapten Halid, mantan penerjun Kopassus yang punya pengetahuan tentang pesawat jenis Ultra Light tersebut. Kemudian dibantu dua orang karyawan di bengkelnya.
Haerul tiga kali melakukan pengujian. Sayangnya, gagal terus.
Baca Juga:Empat Orang di Pinrang Rela Bayar Joki Demi Dapat Sertifikat Vaksin Covid-19
Tapi Haerul tidak menyerah. Puluhan tahun mencoba, akhirnya mesin pesawat bisa terakit. Modalnya hanya parasut bekas dan mesin motor Kawasaki Ninja 150 CC.
Pada percobaan kelima dia berhasil mengudarakan pesawatnya sampai ketinggian 10-12 meter di atas permukaan laut. Namun pesawatnya mengalami kerusakan karena pendaratan tidak berjalan mulus.
"Saya bahkan terluka dan pesawatnya rusak. Jadi diperbaiki lagi," ujarnya.
Dunia maya juga menjadi tempat dia belajar. Yakni membuat perhitungan untuk membangun sayap pesawat serta tenaga yang dibutuhkan untuk menerbangkan pesawat.
Berbekal pengetahuan dari YouTube dan modal sekitar puluhan juta, Haerul mengumpulkan barang-barang bekas untuk merakit pesawat terbang.
Dia menggunakan aluminium untuk membuat kerangka pesawat. Setidaknya 50 Kg aluminium dia gunakan untuk membangun pesawat tersebut.