SuaraSulsel.id - Insiden bunuh diri warga negara asing (WNA) Myanmar bernama Te Mau Dong di tahanan detensi Kantor Imigrasi Kelas I Ambon, Provinsi Maluku, menimbulkan masalah baru. Karena almarhum belum mendapat pengakuan. Sebagai warga negara dari Pemerintah Republik Myanmar.
Kepala Imigrasi Kelas I Ambon Armand Armada Yoga Surya di Ambon, mengatakan jenazah Te Mau Dong belum jelas untuk dimakamkan di mana. Karena tidak bisa dipulangkan ke Myanmar apabila belum ada pengakuan.
"Sejak November pihak imigrasi sudah menyurati Kedutaan Besar Republik Myamnar, tapi sampai detik ini belum juga dibalas. Selama ini kita hanya mendapat pengakuan dari Te Mau Dong bahwa dia orang Myanmar. Tapi tanpa ada pengakuan dari negaranya maka dia berstatus stateless atau orang tanpa kewarganegaraan," kata Armand.
Armand menjelaskan bahwa Te Mau Dong awalnya menyerahkan diri ke aparat pada akhir November 2021 dan meminta untuk dipulangkan ke Myanmar.
Baca Juga:Kepala Sekolah SMPN 1 Cimahi Terlibat Baku Tembak di Cibabat
Dalam pemeriksaan di imigrasi, Te Mau Dong mengaku lahir di Natale Myanmar pada 7 Juli 1966 dan berada di Ambon sejak 2013, setelah kabur dari kapal ikan yang beroperasi di laut Maluku karena mengaku kerap disiksa.
"Dia tinggal di daerah Laha sendiri, kerjanya bantu-bantu membersihkan masjid. Dia sudah cukup mahir berbahasa Indonesia," katanya.
Saat tiba di imigrasi, lanjutnya, Te Mau Dong tidak memegang dokumen kewarganegaraan satu pun. Hanya berbekal pengakuan sebagai orang Myanmar.
"Saat ini pihak imigrasi sudah melaporkan kematian Te Mau Dong ke Kedutaan Myanmar dan diharapkan dalam 1x24 jam ada jawaban supaya jelas akan dimakamkan dimana," katanya.
Sempat Kabur
Baca Juga:Kronologi Adu Jotos 2 Polisi dengan 1 TNI Berujung Damai
Armand menjelaskan, Te Mau Dong karena tidak memiliki dokumen kewarganegaraan, maka ditempatkan di tahanan kantor Imigrasi Ambon.
- 1
- 2