“Kapal ini jangan dijual, harus benar-benar digunakan untuk tangkap ikan,” pesan Bupati Pulau Morotai Beny Laos kepada nelayan penerima bantuan kapal tangkap.
![Kepala KSP Moeldoko memanen cabai di Pulau Morotai, Minggu 21 November 2021 [SuaraSulsel.id/KSP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/21/36309-cabai.jpg)
Petani Cabai Mengeluh
Petani cabai di zona SP4 desa Dehegila kabupaten Pulau Morotai mengadu kepada Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko. Soal terbatasnya alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Serta jalan menuju areal perekebunan yang masih berupa tanah liat.
Baca Juga:Sensasi Menyelam Bersama Ikan Hiu di Perairan Pulau Mitita
“Kami masih butuh traktor untuk mengolah tanah pak. Jalan menuju lahan juga masih begini (berupa tanah liat),” ungkap Imam, petani cabai SP4 desa Dehegila saat mendapat kesempatan berdialog dengan Moeldoko, Minggu (21/11).
Mendengar keluhan tersebut, Moeldoko yang juga ketua umum HKTI justru menantang para petani untuk pintar mencari peluang dan tidak tergantung pada bantuan pemerintah. “Petani harus berdaya, jangan berharap bantuan terus, jangan mau miskin terus,”tegas Moeldoko.
Menurutnya, pemerintah sudah membuka pintu lebar untuk mengembangkan sektor pertanian, tak terkecuali pada tanaman hortikultura.
“Pemerintah sudah berikan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa jadi modal usaha petani. Seperti biaya pengolahan tanah, tenaga kerja, dan peralatan pertanian. Makanya segera bergabung Gapoktan agar bisa merasakan manfaatnya,” lanjut Moeldoko.
Sebagai informasi, pemerintah kabupaten pulau Morotai melalui dinas pertanian melakukan pengembangan tanaman hortikultura di beberapa wilayah. Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar, juga meningkatkan mutu hasil panen agar dapat bersaing dengan daerah lain. Bahkan, pemerintah daerah setempat juga berhasil mengendalikan harga mulai hulu hingga hlir.
Baca Juga:Tambak Udang KKP di Aceh Timur Ciptakan Multiplier Effect