SuaraSulsel.id - Bikin geger aksi bunuh diri ala warga negara Jepang atau biasa disebut Harakiri. Dilakukan Samurat Lahingid (48 tahun) di tempat kosnya Kelurahan Aertembaga Dua, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Jumat (19/11/2021).
Pria beralamat Desa Matatuang Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe ini, ditemukan istri dan anaknya bersama warga di kamar mandi dalam keadaan tertelungkup dengan pisau tertancap di bagian tengah dada.
Kasus Samurat ini adalah kasus ketiga adalah pekan ini di Kota Bitung.
Mengutip BeritaManado.com -- jaringan Suara.com dalam sepekan ini, tiga kasus bunuh diri terjadi di tiga wilayah hukum Polres Bitung, yakni Polsek Lembeh Selatan, Polsek Matuari dan Polsek Aertebaga.
Baca Juga:UMP Sulawesi Utara Tahun 2022 Ditetapkan Rp3.310.723
Ketiga kasus bunuh diri itu diawali dengan seorang ibu rumah tangga, Nita Agumanis (34) warga Kelurahan Girian Weru Dua Kecamatan Girian ditemukan tergantung tak bernyawa dengan kain sarung di dapur rumahnya, Selasa (16/11/2021).
Kasus kedua, seorang pemuda lajang, Anthonius Wirajaya Bawole (35) warga Kelurahan Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan mengakhiri hidupnya dengan seutas tali di kamarnya, Kamis (18/11/2021).
Tiga kasus itu dibenarkan Kasi Humas Polres Bitung, AKP Hermanses Juda Katiandagho dan menyatakan ketiga korban sudah dimakamkan karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Serta telah menerima dengan ikhlas.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Baca Juga:Anggota DPRD Kabur Saat Lihat Istri Resmi Dilaporkan ke BK dan Partai Nasdem