SuaraSulsel.id - Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat muslim menjenguk orang yang sedang sakit. Kemudian mendoakan kesembuhan.
Hukum menjenguk orang sakit adalah sunnah. Seorang Muslim yang melakukannya akan mendapat pahala di sisi Allah Ta’ala karena menaati dan meneladani Nabi Muhammad SAW.
Menjenguk orang sakit juga dapat menguatkan ukhuwah, persaudaraan, serta solidaritas sesama Muslim.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, ketika seorang muslim menjenguk orang yang sakit, ia dianjurkan untuk menerapkan adab-adab yang diajarkan Islam.
Baca Juga:Viral Jemaah Meninggal Setelah Tanya Penceramah Apa Bisa Bertemu Rasulullah SAW
Berikut ini sejumlah adab menjenguk orang sakit, dalam buku Akidah Akhlak yang ditulis Abdurrohim dan kawan-kawan.
1. Mengucapkan salam
Ketika sampai di rumah sakit atau kediamannya, seorang Muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucapan salam adalah sapaan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Ucapan salam memiliki makna agung dan doa keselamatan bagi sesama muslim. Sapaan salam juga dihitung pahala besar di sisi Allah Ta’ala.
2. Tanyakan kabar
Baca Juga:Apa Itu Etika Usaha Syariah: Pengertian, Konsep dan Dasar Hukum
Ketika dipersilakan masuk, kita dianjurkan untuk menanyakan kabar kepada si sakit.
Menanyakan kabar itu merupakan ungkapan perhatian seseorang, misalnya: Bagaimana keadaan sakitnya? Sudah banyak kemajuan? Apa yang dikeluhkan (Apa sakitnya)? Adakah yang bisa dibantu?
3. Menghibur dan memberi semangat
Saat menjenguk orang sakit, seorang Muslim dianjurkan untuk menghibur dan memberi semangat agar penderita memiliki motivasi untuk sembuh.
Salah satu cara menghiburnya adalah dengan menyampaikan hikmah bahwa sakit merupakan bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Orang mukmin yang ditimpa kesusahan, kesedihan atau sakit yang terus-menerus sampai kepada kesengsaraan yang menyusahkan, maka Allah akan menghapus kejelekan-kejelekannya dengannya [sakit tersebut]," (H.R. Tirmidzi).
4. Mengingatkan atas kewajiban salat lima waktu
Meskipun sakit, seorang Muslim tidak boleh lalai atas kewajiban salatnya. Seorang yang sakit harus tetap salat wajib lima waktu dalam keadaan apa pun, selama masih sadar.
Jika tak bisa salat berdiri, penderita dapat salat sambil duduk. Apabila tak bisa duduk, ia salat sambil berbaring.
Apabila tak bisa salat sambil berbaring, cukup hanya dengan memberikan isyarat melakukan salat.
5. Mendoakan kesembuhannya
Dalam suatu hadis dijelaskan bahwa "doa adalah senjata seorang mukmin," (H.R. Abu Ya'la).
Dengan senjata doa, seorang Muslim memohonkan kebaikan atas saudaranya yang sedang sakit.