Viral Video Menteri Pertanian Suruh Wartawan Keluar Gudang, Ini Lokasinya

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta wartawan keluar dari dalam sebuah gudang

Muhammad Yunus
Minggu, 07 November 2021 | 13:32 WIB
Viral Video Menteri Pertanian Suruh Wartawan Keluar Gudang, Ini Lokasinya
Video pendek dengan tulisan "Detik-detik wartawan Jambi diduga diusir Mentan Syahrul YL" viral di media sosial [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sebuah video singkat beredar di media sosial. Memperlihatkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta wartawan keluar dari dalam sebuah gudang.

Video ini pun diberi tulisan "Detik detik wartawan Jambi diduga diusir Mentan Syahrul YL". Dalam video juga terlihat Gubernur Jambi Al Hasbi.

Dalam video terdengar suara orang berteriak meminta wartawan keluar. Terlihat juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggerakkan tangan seperti ikut meminta sejumlah orang yang berada dalam gudang keluar.

Video pendek ini pun mengundang reaksi beragam dari sejumlah orang. Ada yang menganggap tindakan tersebut adalah pengusiran, tapi ada juga yang menganggap hal tersebut bukan mengusir. Tapi meminta agar ruangan disterilkan terlebih dahulu.

Baca Juga:Momen Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Acungkan Badik

Orang yang ada dalam gudang diminta berpindah tempat. Peristiwa ini disebut terjadi saat kunjungan kerja Syahrul Yasin Limpo di Jambi.

Mengutip Antara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditi pertanian berupa pinang biji asal Provinsi Jambi sebanyak 16 kontainer atau 288 ton senilai Rp8,95 miliar dengan tujuan Karachi, Pakistan.

Pelepasan ekspor tersebut ditandai dengan memecahkan kendi oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi Gubernur Jambi Al Haris, di gudang CV Indokara yang berlokasi di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Sabtu 6 November 2021.

Ekspor pinang biji tersebut senilai Rp 8,95 miliar dilakukan CV Indokara setelah empat tahun sempat terhenti dan kini baru dibuka kembali oleh negara tujuan. Nanti pinang tersebut dikelola menjadi berbagai produk hasil olahan pinang dan minyak wangi di Pakistan.

"Jujur ini kejutan bagi saya, di mana Provinsi Jambi punya kelebihan dengan hasil komoditas pertanian, khususnya pinang," kata Mentan Syahrul.

Baca Juga:Mentan Hasil Pertanian Takalar Jadi Gerbang Komoditas Andalan

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditi pertanian berupa pinang biji asal Provinsi Jambi sebanyak 16 kontainer atau 288 ton senilai Rp8,95 miliar dengan tujuan Karachi, Pakistan, Sabtu d 6 November 2021 [ANTARA]
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditi pertanian berupa pinang biji asal Provinsi Jambi sebanyak 16 kontainer atau 288 ton senilai Rp8,95 miliar dengan tujuan Karachi, Pakistan, Sabtu d 6 November 2021 [ANTARA]

Harga pinang yang mahal, kata dia, bisa mendongkrak perekonomian Jambi dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong pengelolaan pinang di Jambi secara bertahap.

"Nanti akan saya laporkan ke Presiden langsung, mungkin dalam dua hari ke depan akan mendapat respons," ujar Mentan.

Mentan Syarul juga memperhatikan masih tradisionalnya alat yang digunakan mengolah pinang. "Saya rasa ini juga menjadi perhatian Presiden, semoga mendapat respons dengan cepat juga," katanya.

Ia mengatakan dengan pengelolaan yang baik, maka akan menghasilkan buah pinang yang baik, sehingga tidak mudah jamuran.

"Yang terpenting perlakuan pinang agar tidak berjamur, sehingga tujuan negara ekspor kita tidak menolak dan mau menerimanya," kata Mentan.

Ia menyebutkan baru pertama kali melihat pengelolaan pinang dengan sederhana dan menghasilkan ekspor yang tinggi seperti yang dilakukan pengusaha Jambi Hasanudin yang mengekspor produknya ke Pakistan.

Sementara itu Direktur CV Indokara Hasanudin memohon dukungan yang lebih kongkrit dari pemerintah agar ekspor pinang bisa terus terlaksana.

"Saya terima kasih kepada pemerintah daerah dan pusat khususnya Menteri Pertanian yang sudah bersedia menyaksikan dan melepas ekspos pinang biji Jambi ke Pakistan, dan saya berhadap akan terus didukung pemerintah," katanya.

Hasanudin telah mengekspor pinang ke berbagai negara selama 10 tahun. Khusus ekspor Pakistan, baru dibuka kembali setelah 4 tahun lalu terhenti karena regulasi di negara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini