Rusdin Tompo: Masyarakat Sulawesi Selatan Punya Akar Budaya Literasi yang Kuat

Bisa dilihat dari local genius, local wisdom, dan local knowledge

Muhammad Yunus
Jum'at, 05 November 2021 | 13:42 WIB
Rusdin Tompo: Masyarakat Sulawesi Selatan Punya Akar Budaya Literasi yang Kuat
Ilustrasi: Suku adat Kajang Ammatoa di kawasan hutan adat Kajang Ammatoa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sabtu (4/11).

Digitalisasi buku-buku bertema lokal juga akan meningkatkan minat anak muda pada budaya daerah kita.

Nur Akbar dari Komunitas Tombolo Pao memberikan pandangannya bahwa meski fitrah manusia sebagai makhluk pembelajar. Namun tidak semua orang menyadari manfaat membaca. Sehingga, perlu ada kesadaran diri dan strategi untuk mendekatkan masyarakat pada bahan-bahan bacaan.

Rusdin Tompo lalu berbagi cerita bagaimana dia mendekatkan anak-anak sejak dini pada buku. Dia menuturkan, sejak kecil anak-anaknya diajak ke toko buku, ke perpustakaan atau taman baca komunitas. Dia mengalokasikan sebagian dari honornya untuk membeli buku dan berlangganan koran, serta punya perpustakaan kecil di rumahnya.

Di sekolah, saat dia melakukan pendampingan minat bakat, kegiatannya berpusat di perpustakaan. Tujuannya, agar anak-anak terbiasa datang ke perpustakaan dan dekat dengan buku-buku.

Baca Juga:Luncurkan Platform Lentera Litera, 6 Organisasi Ini Dorong Peningkatan Literasi Media

Sebagai aktivis hak anak, beberapa metode yang digunakan untuk membangun kesadaran kritis anak dilakukan dengan memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah. Dia menyarankan agar warga menghidupkan buku jadi kegiatan-kegiatan kreatif supaya menarik minat anak-anak untuk membaca.

Rezky Amalia Syafiin, Duta Baca Sulawesi Selatan, 2018-2020, berbagi pengalaman selama menyandang amanah sebagai Duta Baca. Dia mengaku banyak diberi ruang dan akses untuk menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca untuk mengembangkan kegemaran membaca dan membangun gerakan literasi di daerah ini.

Roadshow Pengembangan Kegemaran Membaca ini diadakan selama dua hari oleh DPK Provinsi Sulawesi Selatan. Acara pada hari pertama dibuka oleh Kepala DPK Provinsi Sulawesi Selatan, Mohammad Hasan Sijaya. Peserta terdiri dari pustakawan, komunitas penggiat literasi, dan simpul literasi digital binaan DPK Provinsi Sulawesi Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini