Menyeramkan! Joker Jepang Ingin Bunuh Banyak Orang

Sejumlah orang terluka dalam penyerangan dalam kereta

Muhammad Yunus
Rabu, 03 November 2021 | 09:47 WIB
Menyeramkan! Joker Jepang Ingin Bunuh Banyak Orang
Joker di Jepang merokok setelah menusuk penumpang dan membakar gerbong. (Twitter/@NewsForAllUK)

SuaraSulsel.id - Polisi mengungkap fakta baru terkait gelandang di Jepang pengagum tokoh Joker. Pelaku yang menyerang sejumlah orang di malam Hallowen memiliki niat menyeramkan.

"Ingin membunuh banyak orang," kata sumber dari kepolisian di Jepang.

Ia telah merencanakan aksi penyerangan tersebut selama berbulan-bulan sebelumnya dengan membeli pisau secara daring dari internet, kata polisi dan media pada Selasa (2/11).

Mengutip VOA, aksi penusukan dan pembakaran di gerbong kereta Jepang, terjadi pada Minggu (31/10/2021) malam. Ketika banyak pengunjung pesta menuju Tokyo untuk merayakan Halloween.

Baca Juga:Makassar Kota Pertama di Indonesia Punya RAD Disabilitas

Aksi tersebut membuat penumpang berteriak di lorong kereta dan berebut keluar dari jendela untuk melarikan diri.

Reuters mengutip seorang juru bicara polisi, Selasa (2/11), melaporkan seorang pria berusia 70-an masih berada dalam kondisi serius dengan luka tusuk di tubuhnya dan 16 korban lainnya tengah dirawat karena luka ringan. Sebagian besar karena menghirup asap dari kebakaran yang terjadi di dalam gerbong.

Kyota Hattori, 24 tahun, mengenakan pakaian warna-warni seperti Joker, ditangkap. Kemudian mengatakan kepada penyelidik "Saya ingin membunuh banyak orang, saya ingin hukuman mati," tambah juru bicara polisi.

Dalam rekaman video terlihat ia duduk di kursi di gerbong kereta dengan tenang sambil merokok. Sebelum melakukan penyerangan.

Hattori membeli pisau yang dia gunakan melalui internet dan membawa sekitar 4 liter cairan pemantik dalam botol plastik. Ketika dia menuju ke Tokyo.

Baca Juga:Usai Rayakan Maulid Nabi Muhammad, Jemaah Masjid di Makassar Diserang

Hattori, yang mengatakan kepada penyelidik mengenai "hal-hal yang tidak berjalan baik dengan pekerjaan dan teman-teman," diperkirakan telah mulai merencanakan serangan tersebut sejak awal Juni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini