SuaraSulsel.id - Film Standoff dibintangi Thomas Jane, Laurence Fishburne, Ella Ballentine, Joanna Douglas, dan Ted Atherton. Film besutan sutradara dan penulis Adam Alleca ini bergenre thriller. Film drama thriller asal Amerika Serikat ini dirilis pada 19 Agustus 2017 di Indonesia. Simak Sinopsis film Standoff ini.
Film Standoff ini mengisahkan tentang Carter (Thomas Jane), seorang veteran yang bermasalah, yang mendapat kesempatan untuk menebus kesalahannya. Di sisi lain Carter harus tetap melindungi seorang gadis (Ella Ballentine) yang masih berusia 12 tahun dari seorang assassin (Laurence Fishburne).
Dikisahkan gadis muda Bird dengan kekasih bibinya menunggu di mobil, mengunjungi makam orangtuanya di hari peringatan kematian mereka, saksi dan juga foto pembunuh bayaran Sade, membunuh orang yang menghadiri pemakaman
Kekasih bibinya, Roger datang mencarinya, Sade membunuhnya dan juga berusaha membunuhnya juga, namun dia kabur ke hutan. Bird datang melintasi rumah veteran perang Carter yang bersumpah melindunginya.
Baca Juga:Sinopsis Film Cell, Tragedi Sinyal Telepon yang Mengubah Manusia Menjadi Zombie
Sesampainya di rumah, Sade menembak Carter. Mereka bertukar kata dan juga tembakan keduanya pun terluka. Selama istirahat dalam tembakan, Sade berusaha berbicara Carter mengirim Bird turun alhasil dia mampu membunuhnya.
Carter menolak dan juga mereka berdua berhenti memperbaiki luka mereka dan bersiap ronde berikutnya. Carter mengirimkan gadis tersebut beberapa bola lampu, yang dia hancurkan dan juga lontar menuruni tangga, memberi tahu Sade, dia bukan petani.
Carter mengetahui dari gadis tersebut apa yang terjadi di pekuburan dan juga dia memiliki foto wajah Sade. Sade di lantai bawah rumah, memeriksa barang-barang milik Carter dan mendapati foto Carter berseragam militer bersama putra dan istrinya.
Dia berusaha meyakinkan Carter, dia juga mantan militer dan mengerti mengapa Carter melindungi Bird. Carter memberi tahu dia bahwa dia sadar Bird mempunyai fotonya dan karena itu dia mengejarnya.
Di rumah, Carter kini beristirahat bermimpi mengenai tragedi yang menimpa putranya. Dia bangun mengirim Bird untuk mendapati sebotol alkohol. Dia kembali dengan minuman dan juga beruang teddy putranya, dengan marah dia mengatakan untuk mengembalikannya, Sade mendapati mulai membaca surat yang ditulis Carter istrinya, menyalahkan kematian putra mereka.
Baca Juga:Sinopsis I Can Hear Your Voice, Drama Tentang Lelaki Muda yang Bisa Membaca Pikiran
Dalam surat tersebut, dia menyatakan dia tahu dia menyalahkannya terhadap kematian dan juga tidak menyalahkannya sebab meninggalkannya. Sade menyadari Carter telah berkemas dan juga menulis surat tersebut saat dia berencana bunuh diri. Dia sinis mendorongnya terus maju.
Bird memberi tahu Carter, ayahnya memberi tahu dia bahwa dia tidak berhenti dalam dirinya dan bertanya-tanya apakah dia akan melihat ayahnya saat dia meninggal. Dia bertanya terhadap Carter mengapa istrinya meninggalkannya dan juga dia berkata rumah tersebut mengingatkannya terhadap putra mereka.
Mereka memeluk dan Sade menembak, mendapati perhatian dari deputi yang mencari-cari pemilik mobil. Cahaya di rumah memudar dan Carter kini perlu mengeluarkan Bird sebab dia mempunyai satu tembakan tersisa.
Deputi kembali ke mobil melaporkan tembakan yang ditembakkan dan juga menanyakan apakah jarak tembak telah dibuka. Dia berkendara menuju rumah, dimana Sade melihatnya tiba ketika Carter berusaha mengeluarkan Bird melalui jendela di lantai 2, Deputi ditembak Sade dan Bird kembali menuju rumah.
Sade menyembunyikan mobil deputi dan kembali ke rumah tempat Carter berhadapan dengan dirinya dan menyuruhnya untuk pergi. Sade berusaha mendorongnya menembak, menduga dia hanya mempunyai satu tembakan dan kemungkinan kehilangan diberikan jangkauan senapan.
Carter mundur, Sade meraih deput sebagai umpan. Dia berusaha tawar-menawar dengan Carter. Carter menolak, Sade menyiksa deputi. Dia pada akhirnya menembaknya. Usai beberapa saat hening, Carter meminta Bird bersembunyi memulai menuruni tangga.
Sementara Sade membuat jalan tanpa alas kaki di atap. Dia berakhir di atas tangga dimana dia dikejutkan Carter dan jatuh menuruni tangga berserakan kaca. Muak, Sade pun berencana membakar rumah, namun berubah pikiran dan menghubungi istri Carter di ponsel Carter yang telah dia temukan sebelumnya.
Istri Carter tiba, Sade menawar lagi sebab Bird menyiratkan dia akan memperkosa Mara apabila Carter tidak mematuhinya. Khawatir dia akan menukar istrinya, Bird memohon terhadap Carter tidak melakukannya.
Sade melanjutkan ucapan kasar sebelum menembak kaki Carter. Sade berteriak terhadap Bird bahwa dia akan membunuh Carter, dia begitu cepat menuruni tangga menyelamatkannya.
Sebelum Sade mempunyai kesempatan membunuh salah satu dari mereka, lampu-lampu berkedip, memberi Carter kesempatan memburu si pembunuh dengan menikam Sade beberapa kali, walaupun ditembak perjuangan yang memastikan. Sementara Carter melumpuhkan Sae, Mara berlari menuju luar menghubungi 911.
Bird tetap dibelakang bertekad membunuh penyiksanya sendiri. Mendapati Sade di dinding, berdarah, dia menjelaskan padanya menembaknya usai dia mengarahkan pistol menuju Sade dan menarik pelatuknya namun pistol tersebut hanya berbunyi klik, Sade menyadari putaran tersebut tidak berguna sepanjang waktu.
Sade mengarahkan senjatanya menuju Bird, yang memandang pria tersebut, tidak takut, menyuruhnya menarik pelatuknya, walaupun dia hanya merespons dengan fakta, dia bukan monster sebelum tewas tanpa menembak. Pada akhirnya, Bird menuju Carter yang masih hidup. Dia mengatakan padanya tidak ada yang berhenti dalam aku sebab mereka bertiga menunggu polisi tiba.
Kontributor : Titi Sabanada