26 Oktober 2021
Jawaban dari beberapa Lembaga berwenang mulai saya dapati, dan sebelumnya Pihak kantor saya mengarahkan untuk menunggu tanggapan dari pihak terkait, lalu berita diterbitkan di hari itu juga setelah data terkumpul dengan judul "Diduga Lakukan Sejumlah Pelanggaran Hukum, PT. Masempo Dalle diadukan ke Mabes Polri"
Setelah itu malam saya mendengar kabar dari teman bahwa saya sedang dicari oleh beberapa preman yang diduga berkaitan dengan PT. MD dan AT
27 Oktober 2021
Baca Juga:Buat Para Kades, Dewan Pers Minta Tak Usah Takut Pada Wartawan Abal-abal
Saya menindaklanjuti berita kemarin dengan keterangan tambahan dari pihak berwenang dan saya menindaklanjuti perkembangan kasus pembacokan. Diduga berkaitan dengan PT. MD dan AT.
Usai mengumpulkan data berita saya diterbitkan dengan judul "Rekam Jejak Sorotan Publik Hingga Kasus Pembacokan yang Berkaitan dengan Dugaan Ilegal Mining PT. Masempo Dalle"
Selang beberapa waktu berita saya terbitkan dan posisi saya sedang membagikan berita, ada nomor baru yang saya tak kenali mengirimkan pesan bernada ancaman.
Serta beberapa orang dan salah satu Ketua Ormas yang meminta bertemu dan meminta saya untuk berhenti memberitakan PT. MD dan AT.
Malam kisaran Pukul 10.00 saya bertemu dengan Ketua AJI Kendari Rosniwanty, Sekum AJI Kendari dan seorang Anggota AJI. Mengarahkan untuk sementara waktu mencari tempat aman dan pihaknya akan mendiskusikan dan menindaklanjuti terkait kasus yang menimpa saya.
Baca Juga:Oknum Jaksa Ancam Jurnalis Suara.com Pakai UU ITE, Anita Wahid: Hak Warga Negara Dipasung
28 Oktober 2021
Saya mengambil sudut pandang yang berbeda lagi dengan mengumpulkan data dan hasil pantauan saya yang berkaitan dengan upaya pembungkaman dan teror yang diduga kerap dilakukan oleh PT MD dan AT.
Lalu setelah data terkumpul berita saya terbit dengan judul "Rekam Jejak Upaya Pembungkaman dan Teror yang Diduga Kerap Dilakukan PT MD dan AT."
Pasca berita tersebut salah satu oknum aktivis di Kendari meminta bertemu untuk meminta saya berhenti memberitakan PT. MD dan AT.
Selang beberapa waktu salah satu ketua ormas lokal menelpon dengan tekanan untuk meminta bertemu dan membahas sesuatu hal yang sifatnya penting.
Kisaran Pukul 8 malam saya masuk kembali di Kota Kendari. Setelah sebelumnya mengamankan diri diluar Kota Kendari.