SuaraSulsel.id - Jalan masuk Stadion Barnabas Youwe, Sentani, diblokade oleh calon relawan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Klaster Kabupaten Jayapura.
Dari pantauan KabarPapua.co -- jaringan Suara.com Senin 27 September 2021, aksi blokade jalan masuk Stadion Barnabas Youwe Sentani menyebabkan arus lalu lintas menuju salah satu venue sepakbola PON Papua terganggu.
Calon relawan emosi akibat tidak ada perwakilan dari Bidang Sumber Daya Manusia Sub PB PON Kabupaten Jayapura yang hadir untuk mendengar keluhan mereka.
Kemarahan calon relawan berhasil diredam setelah aparat kepolisian dibackup Brimob datang menenangkan massa. Aparat akhirnya mengambil tindakan tegas untuk membubarkan aksi blokade jalan, sehingga tidak meluas.
Baca Juga:PON Papua: Tim Kempo Jabar Target Rengkuh Dua Emas
Dessy Crintine Kandenapa, salah satu calon relawan dari Kabupaten Jayapura mengaku kecewa dengan PB PON XX karena banyak calon relawan dari Klaster Jayapura yang tidak lolos.
Padahal, sambung Dessy, proses tahapan perekrutan mulai dari administrasi hingga vaksinasi Covid-19 telah dilalui dengan baik. Namun, ratusan calon relawan di Klaster Jayapura dinyatakan tidak lolos menjelang pembukaan PON XX.
“Mereka sudah divaksin dan semua persyaratan sudah dilengkapi. Jadi saya harap mereka bisa diakomodir, apalagi pembukaan PON tersisa 5 hari, sehingga kami semua bisa terlibat di PON ini, jangan kecewakan kami,” harap Dessy saat ditemui di Sentani, Senin 27 September 2021.
Daftar Relawan Sejak 2020 hingga 2 Kali Verifikasi Berkas
Senada disampaikan Ramses Wally, calon relawan lain yang tidak lolos seleksi. Ramses mengaku sudah mendaftar sejak tahun 2020 dan telah melakukan dua kali verifikasi berkas.
Baca Juga:Pelatih Tim Basket DKI Jakarta: Pool A PON Papua Grup Neraka
“(Saya) kecewa karena sudah melakukan vaksin, tapi kenapa nama saya tidak keluar (relawan), seharusnya PON ini harus memprioritaskan anak asli Papua,” ucapnya sedih.
Tak hanya itu, Ramses mengaku sangat kecewa ketika melihat nama relawan PON di bidang SDM Sub PB PON Klaster Jayapura, bukan warga asli Jayapura serta berdomisili di Kota Jayapura.
“Dari Kota Jayapura ada di klaster Kabupaten Jayapura, lalu bagaimana dengan kita putra-putri asli di Kabupaten Jayapura ini. Jadi saya berharap PB PON Papua bisa mengakomodir kami semua yang tidak lolos ini,” harapnya.