Setiap orang terlahir membawa misi hidup masing-masing. Karena itulah Allah Swt. membekali manusia dengan bakat yang berbeda-beda. Demikian pendapat Andri yang pernah mendapat julukan "Raja Kambing dari ITB".
Bagaimana cara menemukan bakat seseorang? Andri pun lantas memberi tips 4E, yaitu menemukan aktivitas yang kita merasa mudah (EASY) melakukannya, merasa senang (ENJOY), hasilnya dinilai baik oleh orang lain (EXCELLENT), serta produktif (EARN).
Adapun tahapan mengembangkan bakat adalah sebagai berikut: mempelajari, membangunkan, membaca, memahami, dan mengembangkan.
Andri mempersilakan peserta seminar untuk mengikuti tes bakat sederhana di www.temubakat.com.
Baca Juga:Nah Lho! Polisi Dalami Dugaan Kelalaian PIP Semarang Atas Kasus Tewasnya Taruna
Dalam mengembangkan bakat, ada beberapa prinsip, yaitu asah kekuatan, siasati kelemahan. Maksudnya, fokuslah mempertajam aktivitas yang merupakan kekuatan kita. Jangan mengikuti berbagai tes dengan maksud untuk memperbaiki kelemahan kita.
Setiap orang memiliki kelemahan. Kelemahan kita bukanlah aib. Allah Swt. memberikannya kepada setiap orang supaya tetap rendah hati dan mau bekerja sama dengan orang lain.
Dalam seminar itu, Andri yang juga Ketua Yayasan Harmoni Alam Semesta Tangerang menyebutkan 15 potensi kekuatan terkait dengan fisik atau pancaindra, yakni acting (akting), beautifying (mempercantik), conserving (melestarikan), cooking (memasak), dancing (dansa), dan modeling (pemodelan).
Berikutnya, musical art (seni musik), singing (nyanyian), visual art (seni visual), manual skill-speed (kecepatan keterampilan manual), manual skill-micro (keterampilan manual-mikro), physical skill (keterampilan fisik), sport (olahraga), planting (penanaman), dan tending animal (merawat hewan).
Setelah mengenali diri sendiri, baik kekuatan (strength) maupun kelemahan (weakness), mulai mengasah potensi yang menonjol dalam diri sendiri dengan tidak menyembunyikan keterbatasan.
Baca Juga:Kasus 10 Mahasiswa UNS Diamankan Polisi, Gibran: Kalau Mau Ketemu, Saya Fasilitasi
Tipologi Kekuatan
Andri lantas menyebutkan sejumlah tipologi kekuatan, antara lain ambasador adalah orang yang senang membina hubungan persahabatan, senang berkomunikasi dan terpercaya sehingga cocok untuk menjadi perwakilan suatu organisasi.
Administrator, orang yang suka dengan keteraturan, terencana, dan rapih sehingga suka dengan tugas pengelolaan administrasi organisasi.
Berikutnya, arranger (penata) adalah orang yang senang mengatur berbagai sumber daya manusia untuk mendapatkan hasil yang optimum dan tidak takut menghadapi konfrontasi.
Businessman (pengusaha), orang yang senang memengaruhi atau meyakinkan orang lain, baik dengan cara memelihara hubungan, menonjolkan kehebatan produk/jasa ataupun dengan cara membujuk orang untuk membeli.
Caretaker (penjaga), orang yang bisa merasakan perasaan orang lain sehingga senang merawat atau membantu orang lain. Selanjutnya, commander (komandan) adalah orang yang keras, berani menghadapi konfrontasi dan berani mengambil alih tanggung jawab.