Cerita Veteran Sulawesi Selatan Berperang di Timor Timur Pakai Senjata Rampasan

Hari ini rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan ke 76 tahun. 17 Agustus 2021.

Muhammad Yunus
Selasa, 17 Agustus 2021 | 09:46 WIB
Cerita Veteran Sulawesi Selatan Berperang di Timor Timur Pakai Senjata Rampasan
Legiun Veteran asal Sulawesi Selatan, Kolonel Purn Jacop Pakilaran [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

Hanya saja, veteran-veteran pejuang yang melawan penjajah Belanda ini tersebar dan tidak diketahui keberadaannya. Sehingga hidup mereka tidak karu-karuan. Sebab, mereka berjuang memerdekakan Indonesia bukan karena ingin mencari makan, tetapi ingin merdeka.

"Orang pahlawan itu kalau sudah mati. Siapa yang berjuang, itulah veteran. Yang masih hidup itu veteran pejuang waktu mendirikan negara ini sampai selesai. Dia Veteran Pejuang. Ada namanya Young Yapa, Young Celebes. Pasukan-pasukan itu yang namanya veteran karena pasukan ini yang sudah melawan Belanda kita merdeka. Mereka berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Itu namanya Veteran. Makanya Veteran-veteran ini dihimpun dalam satu wadah, namanya Legiun Veteran Republik Indonesia. Dikasih organisasi," papar Jacob.

Untuk Veteran Pejuang, kata Jacob, ada sebagian yang telah meninggal dunia. Ada juga yang sudah hidup namun kondisi kesehatannya sudah tidak stabil karena telah menginjak usia sekitar 90-an.

Sedangkan, veteran pembela adalah veteran yang memiliki surat perintah karena mereka adalah pasukan untuk melawan penjajah asing.

Baca Juga:Daftar Universitas Negeri di Jakarta, Salah Satunya Terakreditasi Terbaik Nasional

Sementara veteran pendamai ialah veteran yang ikut andil dalam mendamikan pertempuran antara dua negara. Seperti dengan peristiwa pertikaian antara Israel dan Mesir yang disekat oleh Tentara PBB di tengah-tengah.

Sementara, veteran pendamai ini ikut mendamaikan peperangan berdasarkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ikut menertibkan dunia.

"Dia disekat, di tengah-tengah oleh tentara PBB. Yang masuk pasukan perdamaian di bawah bendera PBB bukan Indonesia. Ikut di situ, dia pendamai supaya tidak bertempur. Tapi tidak berarti sekarang tidak bertempur, masih ada. Itu Israel masih ada," ujar Jacob.

Jacob mengaku dengan tersebarnya keberadaan veteran-veteran tersebut, pihaknya sulit untuk mengumpulkan. Alasannya, ada yang tidak mau mendaftarkan diri dalam organisasi dan ada juga yang tidak tahu mendaftar.

"Ada semua di sini. Tetapi tersebar begitu ini veteran. Susah untuk mengumpulkannya, tapi setiap Kabupaten ada. Ada organisasinya di sana namanya dewan pimpinan cabang, ada ketuanya yang menghimpun. Tapi sampai sekarang belum terhimpun semua. Sampai sekarang ini masih dicari, veteran pembela saja itu masih banyak yang tidak mendaftarkan diri. Masih banyak yang tidak mau, ada yang mengatakan susah mendaftar, kan kalau mendaftar saya ini. Ini surat perintah saya. Orang-orang inilah yang dihimpun dalam Legiun Veteran Republik Indonesia," tutur Jacob.

Baca Juga:Puluhan Tahun Mencari, Veteran PD II Akhirnya Temukan Makam Rekan yang Selamatkan Nyawanya

Jacob menuturkan bahwa veteran-veteran pejuang yang namanya dikenang sebagai pahlawan oleh masyarakat dan dijadikan nama jalanan ada beberapa. Seperti Sultan Hasanuddin dan WR Supratman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini