76 Tahun Indonesia Merdeka : Warga Miskin Makan Pisang dan Ubi untuk Bertahan Hidup

Hari Kemerdekaan Repubik Indonesia ke-76 tahun

Muhammad Yunus
Minggu, 15 Agustus 2021 | 17:01 WIB
76 Tahun Indonesia Merdeka : Warga Miskin Makan Pisang dan Ubi untuk Bertahan Hidup
Nenek Nela tinggal di rumah bambu bersama 3 cucunya. Kesulitan ekonomi membuat keluarga ini hidup kekurangan [pojokcelebes.com]

SuaraSulsel.id - Hari Kemerdekaan Repubik Indonesia ke-76 tahun akan dirayakan 17 Agustus 2021. Banyak yang beryukur Indonesia masih bisa bertahan di usia 76 tahun. Namun banyak juga mengeluh. Belum bisa merasakan nikmatnya kemerdekaan.

Seperti yang dialami sejumlah keluarga miskin di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Menjelang perayaan kemerdekaan ke 76 tahun, Nenek Nela (69 tahun) masih hidup miskin di Dusun Kayulune, Desa Keang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Meski sudah lansia, Nenek Nela masih harus bekerja. Menjadi tulang punggung keluarga. Menghidupi tiga cucunya.

Baca Juga:Seorang Pria Ditemukan Penuh Luka Tusuk di Jalan Trans Sulawesi Mamuju Sulbar

Mengutip pojokcelebes.com, kemiskinan membuat Nenek Nela harus terus bekerja. Menyambung hidup. Tiga cucunya tidak bisa sekolah karena terkendala biaya.

Untuk hidup, Nenek Nela menjadi kuli harian di kebun milik orang. Dengan upah Rp 10 ribu per hari.

“Tiap hari saya berdoa semoga cucu saya dapat bersekolah dan menjadi orang yang berhasil. Dan ada kasian yang memperhatikan soal sekolahnya,“ harap Nela.

Nenek Nela bersama tiga cucunya harus merasakan kerasnya hidup karena sulitnya ekonomi. Semakin sulit selama pandemi Covid-19.

Rumah yang mereka tempati juga tidak layak huni. Kamar tidur berlantai kayu dan bambu serta beralaskan tikar robek. Dengan peralatan dapur seadanya.

Baca Juga:Anggota Polisi Penipu 3 Orang Petani Ditangkap dan Jadi Tersangka

Nenek Nela mengaku pernah merasakan bantuan Program Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial. Namun bantuan tersebut sudah tidak pernah lagi diterima.

Jika tidak ada upah dari bekerja. Nenek Nela dan cucunya harus rela makan pisang dan ubi rebus. Sebagai sumber energi.

Relawan kemanusiaan, Marhama, mengaku kondisi rumah Nenek Nela sangat memprihatinkan. Sangat butuh bantuan.

“Saya sudah menyerahkan bantuan untuk Nenek Nela dari hasil yang kami kumpulkan sebagai relawan kemanusiaan. Sejumlah bahan Sembako yang diserahkan langsung ke Nenek Nela,“ ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini